Port Elizabeth (ANTARA News) - Dia membawa pencerahan. Pantai Gading yang berjuluk Tim Gajah menghadapi tantangan besar saat menghadapi Portugal pada laga Grup G, Selasa, karena keberhasilan tim ini akan bergantung pada kondisi penyerang Didier Drogba.

Drogma ingin bermakna. Drogba ingin membawa pencerahan bagi negaranya dengan memberi "yang terbaik" di ajang Piala Dunia 2010.

Laga di Port Elizabeth akan menentukan siapa yang bakal lolos dari grup tangguh yang juga diisi oleh lima kali peraih trofi Piala Dunia Brazil, dan tim paling misterius Korea Utara, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Banyak hal yang harus dibuktikan oleh Portugal setelah penampilannya yang tidak maksimal menuju putaran final dan ketidakpastian bahwa Pepe siap merumput setelah absen cukup lama akibat cedera.

Kemampuan Cristiano Ronaldo mengulang performa primanya saat bersama Real Madrid juga dipertanyakan karena ia hanya menunjukkan penampilan yang biasa-biasa saja saat babak kualifikasi.

Meski tim Pantai Gading mempunyai banyak pemain bertalenta, absennya Drogba yang mencatat 37 gol menawan untuk Chelsea di semua kompetisi musim lalu, bisa mempersulit tim Gajah itu mencapai babak kedua untuk pertama kalinya.

Dengan kenyataan bahwa tidak ada lawan enteng di grup itu, pelatih berkebangsaan Swedia Sven-Goran Eriksson harus menentukan apakah tim Gajah bisa menahan Drogba untuk laga selanjutnya.

Pemain penyerang itu kembali berlatih setelah menjalani operasi patah lengan pada 4 Juni. Namun Eriksson harus mempunyai rencana cadangan jika pemain andalannya itu tidak cukup fit untuk berlaga.

Kolo Toure yang akan menjadi kapten tim jika Drogba tidak merumput, yakin pemain-pemain muda seperti Salomon Kalou dan Seydou Doumbia memiliki kemampuan untuk mengisi kekosongan itu.

"Skuad Pantai Gading terdiri atas pemain kelas dunia namun sepak bola tetap saja permainan tim," kata Toure. "Sejak menangani skuad ini, pelatih mencoba untuk membangun tim yang tepat dan kami ada di jalur yang benar."

Eriksson tahu Portugal hanya terlihat bermain bagus saat menyingkirkan Inggris dengan tembakan penalti pada perempat final Euro 2004 dan pada Piala Dunia terakhir di Jerman.

Portugal siap menghadapi kampanye yang tak kenal belas kasihan serta laga pembuka alot, bahwa tim Pantai Gading meski tanpa Drogba, tetap memiliki potensi unggul dengan pemain-pemain bertalenta seperti dua bersaudara Kolo dan Yaya Toure, serta Kalou, Didier Zokora, dan Emmanuel Eboue.

Pemain sayap Portugal Simao Sabrosa (30) semakin ragu ia bakal tampil di laga perdana setelah melalui 70 laga yang menguras tenaga bersama klubnya Atletico Madrid dan penampilan memukau penggantinya Danny pada laga pemanasan.

Simao tetap pada pendiriannya bahwa ia layak bermain pada laga perdana, Selasa nanti di kota tepi pantai tersebut.

"Kami akan bermain sebagai tim yang kuat dan positif. Itu tergantung pada penampilan di menit-menit pertama. Ini akan menjadi permainan yang taktis dan saya pikir tim yang memiliki taktik terbaik yang akan menang," kata Simao.

"Kami percaya pada diri sendiri. Kami menghadapi banyak masalah untuk mencapai final Piala Dunia ini, jadi kami ingin mencapai yang terbaik."
(S022/A024)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010