Cape Town (ANTARA News) - Piala Dunia 2010, yang jadi ajang menguntungkan bagi jejaring sosial, gagal dimanfaatkan Twitter yang mengalami gangguan karena kelebihan kapasitas.

Padahal situs yang diluncurkan sejak tahun 2006 ini sangat digandrungi di seluruh dunia sampai-sampai presiden FIFA Sepp Blatter membuat akun dirinya dengan maksud mendekatkan diri dengan penggemar bola selama Piala Dunia 2010.

"Tahun ini adalah pertama kalinya bagi ajang Piala Dunia dimana jejaring sosial memiliki peranan penting menyatukan semua penggemar di seluruh dunia," kata Blatter.

FIFA sendiri juga menyediakan informasi terbaru mengenai pertandingan Piala Dunia 2010 lewat Twitter dan banyak pemain-pemain negara peserta juga ikut meramaikan jejaring sosial ini dengan komentar-komentar mereka.

Tapi banyaknya pengguna yang mengakses situs khusus Piala Dunia yang dibuat Twitter (www.twitter.com/worldcup/worldcup) membuat jejaring sosial ini kelebihan kapasitas. Padahal dalam situs khususnya itu, Twitter menampilkan komentar-komentar pemain dan daftar akun-akun terkenal yang bisa diikuti selama turnamen.

Tapi semua fasilitas ini tidak berfungsi mulai Rabu, digantikan dengan tampilan gambar ikan paus dengan tulisan "Twitter sedang kelebihan kapasitas".

"Kami sedang memperbaiki sistem internal saat ini supaya bisa lebih stabil saat sedang banyak pelanggan mengakses Twitter," kata juru bicara Twitter Sean Garrett.

"Kami sudah memikirkan solusi jangka panjang bagi masalah ini, tapi sekarang kami dalam tahap membuat penyesuaian untuk meningkatkan kapasitas dan menghindari kerusakan selama Piala Dunia berlangsung," tambahnya.

Pemain bintang seperti Kaka, Luis Fabiano, Nicolas Anelka, Diego Forlan serta separuh dari anggota tim Amerika Serikat diketahui merupakan pengguna Tweeter.

Kaka sempat membuat pesan "I love you" untuk istrinya Caroline sementara pencetak gol Italia saat melawan Paraguay Guiseppe Rossi membuat status "Sangat menikmati suasana di sini. Siap untuk tantangan selanjutnya".

Bahkan pemain yang tidak berangkat ke Afsel seperti Ronaldo dan Ronaldinho pun ikut ber-tweeter ria.

Meski begitu, beberapa pelatih tim peserta Piala Dunia 2010 melarang pemainnya menggunakan jejaring sosial selama turnamen.

"Halo semaunya, mulai hari ini kami tidak bisa terhubung dengan anda hingga akhir Piala Dunia nanti. Saya akan ceritakan kepada anda mengenai pengalaman disana saat saya kembali nanti. Salam" tulis bek Spanyol Carels Puyol di akun Twitternya.

Pelatih Inggris Fabio Capello juga melakukan hal serupa sementara tim Belanda bahkan telah menuai kontroversi karena Twitter.

Beberapa waktu lalu dalam percakapan lewat Twitter penyerang Eljero Elia membuat komentar rasis terhadap salah satu rekannya yang diindikasikan menghina Moroccans, komunitas rakyat Maroko di Belanda.

Komentar yang sebenarnya ditujukan untuk teman ini sontak membuat heboh negeri Belanda sehingga pelatih Bert van Marwijk pun mengharamkan situs pemainnya menggunakan situs jejaring sosial sejak saat itu.

Elia yang meminta maaf di depan media-media Belanda setelah kehebohan itu mengatakan dirinya bukanlah seorang rasialis dan komentar di Twitter itu hanyalah percakapan bercanda antar teman yang sebelumnya mengejek Elia dengan sebutan "negro".

"Kami telah meremehkan implikasi negatif alat komunikasi. Kami sebenarnya ingin memberi kebebasan pada pemain dengan harapan mereka menggunakannya dengan bertanggung jawab. Syang sekali akhirnya kami tidak bisa lagi mengizinkan mereka berkomunikasi menggunakan jejaring sosial lagi," kata juru bicara tim Belanda Kees Jansma seperti dilaporkan Reuters.
(A051/B010)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010