Rustenburg (ANTARA News) - Ghana membawa harapan Afrika ke perempat final Piala Dunia setelah pada perpanjangan waktu menang 2-1 atas Amerika Serikat dan pelatih Milovan Rajevac mengatakan bahwa timnya dielu-elukan dunia.

Tim Bintang Hitam (The Black Stars) itu merupakan tim ketiga dari Afrika yang maju ke putaran delapan besar Piala Dunia dan mereka mendapat dukungan penuh dari penduduk benuanya yang untuk pertama kali pula dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara turnamen itu.

Rajevac menyatakan setelah drama perpanjangan waktu itu bahwa timnya mendapat dukungan dan simpati bukan saja di lapangan tetapi menyebar di seluruh Afrika dan dunia lainnya.

"Seluruh dunia menyaksikan pertandingan ini. Ini Piala Dunia dan ini yan dibicarakan orang. Setiap orang suka sepak bola dan saya karena itu Ghana mendapat dukungan dari seluruh dunia, bukan hanya dari benua Afrika saja," katanya.

Rajevac, pelatih dari Serbia yang tidak gembar-gembor ketika tiba di Ghana dua tahun lalu, mengatakan, sebagai satu-satunya tim Afrika yang bertahan dalam turnamen itu, tidak membuat timnya mendapat beban.

"Para pemain konsentrasi pada apa yang terjadi di lapangan. Mereka tidak mendapat tekanan lain," katanya.

Ia kelihatannya tidak tertekan dengan posisi baru pada timnya, yaitu sebagai pembawa bendara negara Afrika.

"Sekarang kami siap bertanding melawan Uruguay. Banyak yang harus kami pikirkan untuk bermain di lapangan," katanya.

Ghana bertemu dengan Uruguay di Soccer City di Johannesburg, Jumat, pada pertandingan kedua perempat final.

Tim Afrika sebelumnya yang maju ke putaran delapan besar adalam Kamerun (1990) dan Senegal (2002).
(A008/A024)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010