Johannesburg (ANTARA News) - Kantor Imigrasi Afrika Selatan melarang masuk 613 pendatang "yang tidak diinginkan" ke negeri itu sebelum dan selama berlangsungnya Piala Dunia, demikian diumumkan Kementerian Dalam Negeri Afsel.

Juru bicara Ronnie Mamoepa mengatakan, para pendatang itu dilarang masuk ke negara itu karena nama mereka terdapat di dalam Daftar Pelarangan Visa dan Masuk Negara Afrika serta dalam daftar larangan menonton dari Interpol serta badan olah raga FIFA, sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Pendatang sebanyak 613 orang itu terdeteksi melalui sistem pergerakan dan pengawasan Afrika Selatan yang diluncurkan Mei lalu," katanya tanpa merinci berapa orang dari mereka yang diduga sebagai perusuh sepak bola atau holigan.

Afrika Selatan sudah mendeportasi atau melarang masuk orang yang diduga holigan termasuk penonton dari Inggris dan Argentina selama berlangsungnya Piala Dunia mulai 11 Juni.

Sejauh ini, pertandingan Piala Dunia berlangsung tanpa insiden.

Pemerintah mengatakan, mereka memiliki sistem untuk memprotek pendukung masuk ke negara mereka dan satuan intelijen bekerja sama dengan agen internasional untuk meyakikan tidak terjadi ancaman teroris.

Polisi Zimbabwe minggu lalu menangkap dua orang warga Pakistan yang berusaha masuk ke Afrika Selatan, salah satu dari mereka diduga sebagai anggota terorisme, demikian dilaporkan media.

Mamoepa mengatakan, pejabat penerbangan dari Kementerian Dalam Negeri Afsel di Dubai melarang dua orang Pakistan mengikuti penerbangan ke Afrika Selatan setelah ketahuan memiliki ijin menetap sementara yang tidak benar.

Lebih dari 2,1 juta tamu asing memasuki Afrika Selatan sejak Juni 2010 sedangkan pada bulan sama pada 2009 sebanyak 523.798 orang.
(A008/A024)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010