Pemalang (ANTARA News) - Petugas di dua rumah sakit di Pemalang, Jawa Tengah, hingga saat ini masih mengidentifikasi para korban tabrakan Kereta Api Argo Anggrek dengan Senja Utama di lintasan Desa Jatimulyo, Kecamatan Petarukan, Sabtu.

"Belum semua teridentifikasi," kata petugas bagian informasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ashari Pemalang, Siti Nur Anisa, di Pemalang, Sabtu.

Korban tewas akibat kecelakaan itu yang dibawa dari lokasi ke RSUD Ashari sebanyak 18 orang, korban luka berat sembilan, dan luka ringan dua orang.

Korban tewas yang dibawa ke rumah sakit itu dan telah teridentifikasi antara lain Yeni (25), warga Ungaran, Kabupaten Semarang, Haryono, warga Gayamsari, Wonodri, Semarang, Andre, warga Salatiga, Fikri Handika Khoirun, warga Perumahan Bintaro Jakarta.

Selain itu, Bahtiar warga Cempaka Baru Kemayoran, Jakarta, Hana Adi warsito, warga Kampung Ngrembel, Semarang, Yulianto, warga Blora, Fredi Adopa Sihombing, warga berasal dari Padang, Sumatera Barat, Eko Setiawan, warga Desa Kebumen, Kabupaten Kendal.

Selain itu, katanya, Budi Setiawan, Tohirin, dan Bayu.

"Identitas lainnya masih kami data," katanya.

Korban tewas itu kini berada di Ruang Jenazah RSUD Ashari Pemalang.

Direktur Rumah Sakit Santa Maria Pemalang, Dokter Widodo, mengatakan bahwa pihaknya menangani 12 korban tewas, 10 korban luka berat, dan lima korban luka ringan atas kecelakaan tersebut.

Enam di antara 12 korban tewas yang telah teridentifikasi adalah Bayu Sakti (33), warga Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Ismail Anwar (38), warga Jakarta Utara, Hari Purnomo (36), warga Pandeglang, Jawa Barat, Maryono (30), warga Duren Jaya Bekasi, Budi Suyanto (46), warga Kelapa Dua Tangerang, dan Eko Suswondo (35), warga Semarang.

Sekitar pukul 08.45 WIB jenazah yang berada di RS Santa Maria dipindahkan ke RSUD "Ashari" untuk proses identifikasi oleh petugas forensik kepolisian setempat.
(L.ANT-235*M029/M028/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010