Bengkulu (ANTARA News) - Pertamina segera memasok tambahan sebanyak 300 ribu tabung gas lagi ke Bengkulu untuk kebutuhan program konversi minyak tanah ke gas elpiji di daerah itu.

"Jika tidak ada aral melintang pada pekan depan, Pertamina kembali memasok tabung gas elpiji ke Bengkulu sebanyak 300 ribu unit," kata Asisten II Pemprov Bengkulu, Fauzan Rahim, di Bengkulu, Minggu.

Saat ini, jumlah tabung gas yang sudah didatangkan Pertamina ke Bengkulu sebanyak 191 ribu unit dari kebutuhan program konversi minyak tanah ke gas di daerah ini sebanyak 491 ribu unit.

Tabung gas yang sudah didatangkan Pertamina saat ini ditampung di halaman stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBBE) milik PT Sajahan Putra Jaya di Desa Betung, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu.

Sebagian dari tabung gas itu sudah diisi dengan gas epliji oleh SBBE tersebut. Hal ini dilakukan mengingat pelaksanaan program konversi gas di Provinsi Bengkulu akan segera direalisasikan Pertamina.

Ia mengatakan, konsultan pertamina dan Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam waktu dekat akan melaksanakan sosialisasi program konversi minyak tanah ke gas elpiji di 10 kabupaten/kota, menyusul akan dilaksanakanya program tersebut pada 2010 di daerah itu.

"Pemprov Bengkulu sudah sepakat dengan konsultan Pertamina untuk memulai pelaksanakan sosialisasi program konversi gas ke masyarakat di 10 kabupaten/kota di daerah ini. Jika tidak ada aral melintang mulai awal pekan ini sosialisasi sudah dapat kita mulai," ujarnya.

Ia mengatakan, setelah selesai sosialisasi dilanjutkan dengan pendataan rumah tangga calon penerima bantuan kompor dan tabung gas elpiji di masing-masing kabupaten/kota di Bengkulu. Hal ini dilakukan untuk memastikan jumlah rumah tangga di Bengkulu yang layak mendapat bantuan kompor dan tabung gas tersebut.

"Kita upayakan semua masyarakat Bengkulu, yang selama ini menggunakan bahan bakar minyak tanah dan kayu bakar akan diberikan bantuan kompor dan tabung gas elpiji ukutan 3 kilogram."

Sebab, jika program konversi minyak tanah ke gas elpiji sudah diberlakukan di Bengkulu, subsidi minyak tanah dicabut sehingga harganya menjadi Rp7.000 per liter, ujarnya.
(ANT212/S004)

Pewarta: NON
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010