Aksi nekad percobaan bunuh diri ini diketahui warga setempat sekitar pukul 18.00 wita, Minggu, setelah karyawan PT Telkom Mamuju, melaporkan kejadian ini kepada aparat kepolisian setempat.
Peristiwa yang menggegerkan warga Mamuju ini mengakibatkan jalan perempatan Ahmad Kirang dan jalan Bau Massepe menjadi macet total selama tiga jam akibat masyarakat setempat maupun pengguna jalan tumpah ruah memadati ruas jalan untuk menyaksikan dari dekat detik-detik upaya penyelamatan percobaan bunuh diri itu.
Proses evakuasi penyelamatan aksi nekad percobaan bunuh diri ini berlangsung selama tiga jam yang dilakukan oleh tim Polres Mamuju, Pemadam Kebakaran, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan maupun keluarga dekat korban serta masyarakat setempat.
Pria paruh baya ini yang mengenakan baju kaos hitam ini hendak mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari ketinggian tower PT Telkom, diduga karena cekcok dengan istrinya.
Untuk menggagalkan aksi Wahyudi yang hendak mengahiri hidupnya dengan cara melompat dari atas tower, dua orang dari tim regu penyelamat yang juga teman korban, Sudirman dan Sahdan turut naik ke atas tower untuk membujuk korban agar tidak melakukan aksinya itu.
Negosiasi panjang antara tim penyelamat dan Wahyudi yang berada pada ketinggian 60 meter ini akhirnya berhasil membujuknya untuk tidak melakukan aksi bunuh diri itu.
Tepat pukul 21.00 wita, Wahyudi berhasil dievakuasi dari atas tower kemudian dibawa oleh mobil polisi untuk diantar ke RSUD setempat.
Karyawan PT Telkom Mamuju, Agus mengatakan, sejak pagi sekitar pukul 09.00 wita telah melihat ada orang yang memanjat naik ke atas tower, namun tidak ada kecurigaan sama sekali karena dianggap oknum tersebut juga merupakan karyawan Telkom.
"Semula kami anggap orang di atas tower ini adalah karyawan Telkom, namun, kami baru sadar ternyata manusia yang berada di atas tower adalah oknum yang hendak melakukan percobaan bunuh diri," kata dia.
Saat itu pun dirinya langsung melaporkan kejadian ini ke pihak polisi setempat untuk dilakukan proses penyelamatan percobaan aksi bunuh diri itu. (ACO/K004)
Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010
