Surabaya (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, menolak memberikan komentar terkait isu tentang pengangkatan Gubernur Jatim Soekarwo sebagai menteri.

"Saya takut keliru. Saya tidak komentar dulu," kata Wagub saat ditemui usai sidang paripurna di DPRD Jatim, Jalan Indrapura, Surabaya, Senin.

Ia mengaku belum mendengar isu tersebut. "Anda tahu dari mana kabar itu?" kata Saifullah kepada sejumlah wartawan.

Soekarwo mendadak dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Minggu (3/10) sore. Saat itu Soekarwo baru saja menyampaikan orasi ilmiah di depan para anggota Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Surabaya.

Tidak ada yang tahu maksud dan tujuan Soekarwo menghadap Presiden Yudhoyono di Jakarta itu. Namun, isu yang berkembang pemanggilan itu terkait rencana Presiden merombak jajaran Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II.

Selain masih tercatat sebagai Gubernur Jatim periode 2009-2014, Soekarwo juga salah satu Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Gunarto, membenarkan keberangkatan Gubernur ke Jakarta untuk memenuhi panggilan Presiden.

"Beliau memang ke Jakarta buru-buru. Akan tetapi, kami tidak tahu maksud dan tujuan pemanggilan oleh Presiden itu," katanya.

Sebelum terpilih sebagai Gubernur Jatim, Soekarwo tercatat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur.

Pada Pilkada Jatim 2008, Soekarwo maju sebagai calon gubernur berpasangan dengan calon wakil gubernur Saifullah Yusuf.

Pilkada Jatim berlangsung dalam dua putaran ditambah pencoblosan ulang di Sampang dan Bangkalan serta penghitungan ulang di Pamekasan, sehingga pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf baru bisa dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim pada Februari 2009.

(M038/C004/S026)

Pewarta: NON
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010