Palu (ANTARA News) - Sebanyak 35 persen dari ribuan prajurit yang berdinas di Korem 132 Tandulako, Sulawesi Tengah, masih tinggal di rumah kontrakan atau menumpang di rumah kerabat.

"Sampai saat ini baru sekitar 65 persen prajurit yang menempati rumah dinas," kata Komandan Korem 132 Tadulako Palu Kolonel Kav Thamrin Marzuki kepada ANTARA usai menghadiri upacara HUT TNI ke 65 di Lapangan Vatulemo, Palu, Selasa.

Melihat kondisi itu, kata dia, Korem 132 terus berkomitmen akan terus menambah rumah dinas sebagai bentuk perhatian kesejahteraan bagi para prajuritnya.

Untuk itu, dia berharap ada perhatian serius dari pemerintah daerah setempat untuk ikut memperhatikan kesejahteraan prajurit TNI dari sisi tempat hunian atau perumahan.

Selain itu, katanya, TNI juga sendiri melakukan terobosan dengan cara ikut membantu petani dan peternak dalam mengembangkan sektor perekonomian bangsa dan daerah.

"Insya Allah ke depannya, jumlah prajurit TNI di daerah ini yang mengontrak atau menumpang di rumah keluarganya bisa berkurang," kata orang pertama di Korem 132 Tadulako Palu itu.

Danrem menambahkan, di samping soal perumahan, ke depan Korem 132 juga akan menambah sarana dan prasarana perlengkapan latihan militer di sejumlah markas TNI seperti menara serba guna atau aral lintang.

"Memang perlu ada penambahan karena belum semua kompi-kompi kita terpisah itu mempunyai peralatan-peralatan sendiri, sehingga mereka masih menumpang ke markas batalyonnya," ujarnya.

Bantuan pemerintah daerah setempat juga diharapkan untuk meningkatkan profesionalitas kinerja bagi para prajurit TNI, mengingat wilayah teritorial Sulteng cukup luas.

Upacara peringatan HUT ke-65 TNI di Palu, Selasa, berlangsung meriah dengan menampilkan sejumlah atraksi ketangkasan prajurit antara lain dalam menumpas gerakan separatis dan terorisme.

Dalam atraksi itu, pasukan Yonif 711 menyergap pelaku teror dan menyelamatkan sandera yang berlangsung di Lapangan Vatulemo.(*)

ANT/S027/

Pewarta: NON
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010