Banda Aceh (ANTARA News) - Pengamat politik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh Saifuddin Bantasyam menyatakan bahwa pencalonan Kapolri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebaiknya tidak perlu dipolemikkan.

"Tentunya yang menjadi pilihan Kepala Negara untuk posisi Kapolri saat ini adalah yang terbaik dari sejumlah jenderal polisi yang baik. Jadi tidak perlu terlalu panjang untuk dipolemikkan," katanya di Banda Aceh, Selasa.

Hal itu disampaikan menanggapi adanya pro dan kontra untuk calon Kapolri mengantikan Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri (BHD).

"Pro dan kontra adalah sebuah kewajaran di negara demokrasi ini. Tapi yang penting adalah Kapolri kedepan harus mampu melakukan pencitraan terhadap institusi kepolisian di negara ini," katanya menambahkan.

Posisi Kapolri itu adalah sebuah kebijakan strategis yang bisa dipakai sebagai alat proteksi pemerintah dalam menjalankan program pembangunan, ujar Saifuddin Bantasyam yang juga dosen Fakultas Hukum Unsyiah tersebut.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajukan nama Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Timur Pradopo sebagai calon Kapolri ke DPR untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.

Terkait dengan berbagai pendapat yang mengemukakan bahwa Komjen Timur Pradopo bukan sosok yang tepat untuk jabatan Kapolri, Saifuddin berpendapat perlu waktu 10 tahun mendatang menemukan polisi yang benar-benar bersih.

"Memang ada beberapa masalah yang mungkin dijadikan sebagai alasan menolak Timur Pradopo, diantaranya terkait dengan beberapa kasus kekerasan di Jakarta. Tapi saya pikir sosok yang telah dipilih presiden itu lebih ideal dari yang lainnya," kata dia menambahkan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, katanya tentu telah mempertimbangkan dengan matang untuk memilih Komjen Timur Pradopo sebagai calon Kapolri yang diusulkan ke DPR tersebut.

Akan tetapi, Saifuddin mengatakan yang terpenting adalah Kapolri terpilih harus mampu memperbaiki moralitas internal jajaran kepolisian yang hingga saat ini belum menunjukkan harapan masyarakat.

"Anak bangsa berharap agar institusi kepolisian yang membanggakan, tidak korup dan menghargai HAM. Polisi harus mampu memperlihatkan sikap profesional dan proporsional dalam bertindak," katanya menambahkan.

(A042/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010