Gorontalo (ANTARA News) - Ratusan mahasiswa, dosen, wartawan dan LSM lingkungan yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Tolak Alih Fungsi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW), menggelar aksi unjuk rasa di Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Rabu.

Aksi tersebut merupakan bentuk perlawanan terhadap rencana penambangan di kawasan TNBNW, yang akan dilakukan oleh PT. Gorontalo Mineral yang merupakan anak perusahaan Bumi Resources milik Bakrie Group.

Sejumlah peneliti UNG dituding terlibat dalam pemberian rekomendasi pembukaan lahan tambang tersebut kepada pemerintah Provinsi Gorontalo.

"Kami meminta Rektor UNG segera menarik kembali tim peneliti yang terlibat dalam alih fungsi ini," ujar Koordinator Koalisi, Suleman Bouti.

Ia menjelaskan, TNBNW yang merupakan penyangga ekosistem terbesar sekaligus menjadi paru-paru dunia, kini diambang sekarat, sejak Menteri Kehutanan mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 324 tahun 2010.

SK tersebut berisi tentang alihfungsi kawasan TNBNW seluas 14 ribu hektare, menjadi lahan pertambangan skala besar berdasarkan usulan dari Pemerintah Provinsi pada tahun 2009.

Menanggapi hal tersebut, Rektor UNG Syamsu Qamar Badu mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil para peneliti, yang saat ini terlibat dalam penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) penambangan di TNBNW.

"Kalau ternyata keterlibatan tim ini justru lebih banyak merugikan atau bertentangan dengan penyelamatan TNBNW, maka UNG akan menarik tim tersebut," jelasnya.

Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan sejumlah LSM dan organisasi seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Komunitas Pekerja Media Gorontalo, Komunitas Untuk Bumi, Jaringan Advokasi dan Pengelolaan Sumber Saya Alam (JAPESDA).

Selain itu juga melibatkan kalangan akademisi seperti Serikat Dosen Progresif UNG, Mahasiswa UNG Independen, serta sejumlah mahasiswa pencinta alam dari tujuh fakultas yang ada di universitas tersebut.
(D015/S022)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010