Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengklaim fokus menangani banjir di daerahnbya selama tiga tahun kepemimpinannya, dengan menunjuk tembusnya Kanal Banjir Timur (KBT) ke laut di Teluk Jakarta sebagai salah satu indikator keseriusannya.

"Kalau saya tidak fokus menangani banjir, tidak akan selesai KBT. Dalam waktu dua tahun, membebaskan 4600 meter persegi bidang tanah dan menyelesaikan konstruksi sebesar itu," kata Gubernur yang akrab disapa Foke dan dilantik pada 7 Oktober 2007 itu.

Sebelumnya Asisten Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI, Tauchid Tjakra Amidjaja dalam jumpa pers tiga tahun kepemimpinan Foke di Balaikota DKI, Rabu (6/10) mengatakan Pemprov DKI telah mengalokasi dana Rp1,677 Triliun untuk membiayai sejumlah program pengendalian banjir.

Program tersebut antara lain untuk meningkatkan fungsi KBT, program normalisasi sungai dan saluran, penataan waduk dan situ, dan optimalisasi polder.

KBT sendiri telah tembus ke Laut Jawa pada akhir 2009 dan telah berfungsi sepajang 23,57 kilometer, dengan lebar bervariasi antara 100 -200 meter dan kedalaman 3,7 meter.

Tauchid mengatakan tembusnya KBT diklaim mampu mengatasi kawasan genangan air di Timur dan Utara Jakarta.

Data Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI menyebutkan telah membebaskan 18 dari 78 wilayah kawasan genangan air.

Dinas PU telah membebaskan 33 dari 106 genangan air di jalan di Jakarta dan sisanya akan diselesaikan secara intensif pada 2011 dan 2012.

DPRD DKI Jakarta sendiri menilai kepemimpinan Fauzi Bowo belum memberikan dampak positif ignifikan terhadap pembangunan di Jakarta.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, M Sanusi di Jakarta, Rabu mengatakan ada tiga hal utama yaitu transportasi publik, kemacetan dan air bersih yang belum ada perubahan berarti.

"Karena, ketiganya memang saat ini menjadi poin pokok yang harus diselesaikan dengan segera. Utamanya, masalah transportasi publik," kata Ketua Fraksi Gerindra
tersebut.(*)

N006/AR09

Pewarta: NON
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010