Jakarta (ANTARA News) - Konsulat Jenderal Indonesia di Johor Baru, Malaysia, berupaya bertemu dengan lima nelayan Indonesia yang ditabrak oleh Kapal Polisi Perairan Malaysia dan selanjutnya ditahan oleh otoritas keamanan setempat, kata Menlu Marty Natalegawa.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, usai sidang kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis, mengatakan, ia sudah mendapatkan kepastian bahwa lima nelayan itu saat ini berada di suatu tempat di Johor Baru.

"Saat ini sedang diupayakan akses kepada mereka," ujarnya.

Menurut Marty, pihak Konjen Indonesia di Johor Baru pasti mengupayakan perlindungan hukum dan hak-hak konsuler bagi lima nelayan warga negara Indonesia itu.

Namun, Menlu belum bisa memastikan apakah wilayah penangkapan itu berada di perairan Malaysia atau Indonesia. Kementerian Luar Negeri, lanjut dia, baru mengumpulkan informasi untuk mengetahui kepastian lokasi kejadian tersebut.

Pada Selasa (5/10) sore, kapal Malaysian Marine Police menabrak kapal nelayan Indonesia di perairan Pulau Pisang hingga hancur berkeping-keping.

Lima orang nelayan itu berasal dari Meral, Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, dan mereka belum diketahui nasibnya.

Marty menyatakan insiden seperti itu pasti akan terus terjadi selama Indonesia dan Malaysia belum menyelesaikan pembicaraan tentang perbatasan kedua negara.

"Solusi akhir melalui kepastian perbatasan kedua negara. Sepanjang perbatasan belum dipastikan insiden seperti ini terus berulang karena tidak ada kepastian posisi," ujarnya.

Untuk itu, Indonesia dan Malaysia siap berunding pada 12-13 November guna membicarakan masalah di lapangan agar dapat dihindari insiden serupa di perbatasan kedua negara.
(T.D013*P008/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010