Medan (ANTARA News) - Dua bulan terakhir ini mungkin menjadi hari-hari yang cukup melelahkan bagi Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Utara Irjen Pol. Oegroseno.

Di tengah upaya mewujudkan tekad dan komitmen membangun citra Polri di mata masyarakat Sumatera Utara (Sumut), perwira tinggi Polri berwajah tampan dan dikenal ramah ini dihadapkan dengan tantangan tugas dan tanggung jawab yang cukup berat.

Tantangan itu diperkirakan bermula dari aksi perampokan Bank CIMB Niaga cabang Aksara di Jalan AR.Hakim Medan oleh belasan orang bersenjata api pada 18 Agustus 2010.

Para perampok bukan hanya menggasak uang ratusan juta rupiah, melainkan juga menembak hingga tewas seorang aparat Brimob Polda Sumut yang sedang bertugas di bank swasta itu, Bripka Emanuel Simanjuntak.

Di saat sedang berupaya memburu kawanan perampok CIMB Niaga, Oegroseno dan aparat kepolisian di Sumut pada 22 September kembali dikejutkan oleh insiden penyerbuan markas kepolisian sektor (Mapolsek) Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.

Aksi penyerbuan dan brutal oleh sekolompok orang bersenjata itu mengakibatkan tiga aparat Polri yang sedang bertugas gugur ditembus peluru tajam.

Ujian dan tantangan yang dihadapi lulusan terbaik kedua Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1978 patut diakui cukup berat dan dipastikan banyak menguras energi fisik dan pikiran.

Oegroseno bersama tim gabungan Polda Sumut dibantu personel Detasemen Khusus (Densus) 88 dan jajaran TNI bersiaga sepanjang siang hingga malam melakukan pengejaran terhadap kawanan pelaku kejahatan bersenjata api itu.

Bahkan, Oegroseno ikut terjun langsung ke lokasi baku tembak bersama anak buahnya saat melakukan pengejaran kawanan perampok di di Desa Martimbang, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai.

"Saya sempat hari berada di sana (Desa Martimbang-red)," katanya dalam acara pencanangan program `satu polisi satu desa" di Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (7/10).

Berkat kerja keras dan semangat tak kenal lelah, aparat kepolisian akhirnya berhasil melumpuhkan kawanan bersenjata api itu.

Keberhasilan itu bermula saat tim gabungan Polda Sumut berhasil menyergap kawanan bersenjata di kawasan perkebunan Kecamatan Dolok Masihul pada 2 Oktober lalu.

Dalam penyergapan itu sebanyak delapan orang kawanan perampok yang tewas dalam peristiwa baku tembak dengan aparat kepolisian.

Sementara, tiga orang kawanan perampok lain berhasil ditangkap.

Aparat kepolisian juga berhasil menemukan sepucuk senjata api jenis M-16 yang dipakai Bripka Emanuel Simanjuntak saat bertugas di kantor Bank CIMB Niaga Medan.

"Dengan ditemukannya senjata milik Emanuel Simanjuntak, maka kami simpulkan bahwa para perampok itu terkiat dengan jaringan perampok CIMB Niaga Medan," ucap mantan Kapolda Sulawesi Tenggara itu. (ANT-197/K004)

Oleh NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010