"Masih banyak pemain yang perlu dipanggil dan ikut seleksi di Pelatnas seperti misalnya Ponaryo Astaman, Budi Sudarsono dan lain-lain. Pemanggilan pemain `baru` ini penting untuk meningkatkan persaingan dalam seleksi pemain," kata Pelatih Persija Rahmad Darmawan di Jakarta, Sabtu.
Hal itu dikatakan Rahmad terkait dengan penampilan Timnas Indonesia yang menurutnya masih banyak yang perlu dibenahi setelah diberi pelajaran oleh Luis Suarez dan kawan-kawan.
Menurut Rahmad, sebenarnya pada pertandingan itu pada 25 menit pertama Timnas sudah bermain lebih baik dibanding waktu-waktu sebelumnya.
Tetapi setelah itu seperti kehilangan kontrol dan hal itu dimanfaatkan dengan baik oleh pemain-pemain Uruguay dengan melakukan tekanan dari segala arah.
"Pada 25 menit awal tim kita bermain bagus dan memang seperti itu seharusnya Timnas bermain. Tapi setelah itu mereka terlalu bertahan dan kehilangan kontrol," ujarnya.
Secara umum, lanjutnya, permainan Timnas Indonesia sebenarnya tidak terlalu buruk, apalagi bermain di kandang sendiri. Hanya saja kualitas tim lawan memang unggul dalam segala-galanya.
Baik secara individual, teknik maupun strategi, Rahmad mengakui kelas Uruguay memang agak jauh dibanding Timnas Indonesia.
"Dalam organisasi permainan mereka (Uruguay) juga unggul. Sebenarnya taktik permainan tim kita juga sudah ada, tapi kendalanya memang sangat kompleks, termasuk agak ragu-ragu dalam melakukan perlawanan," papar Rahmad lagi.
Mengenai skor akhir yang cukup telak, sekali lagi Rahmad mengatakan sisi lemahnya ada pada pola permainan yang terlalu bertahan dan tak mampu mempertahankan pola yang sudah ada dan diperlihatkan pada awal-awal pertandingan.
Untuk pembenahan ke depan, Rahmad kembali mengimbau agar pengelola Timnas agar lebih bersikap realistis yakni dengan melakukan penambahan pemain agar iklim kompetisi di tubuh Timnas meningkat.
"Kalau untuk event pertandingan setingkat Piala AFF, saya kira masih ada beberapa pemain yang layak dipanggil kembali ke Pelatnas, dan hal itu masih memungkinkan dilakukan karena waktunya masih cukup." Demikian Rahmad Darmawan.(*)
(ANT-132/R009)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010
