Surabaya (ANTARA News) - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kalakay mengangkut sedikiTnya enam ton kebutuhan pokok bantuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.

"Bantuan terpaksa dikirim melalui jalur laut karena Bandara Wasior belum berfungsi secara normal akibat bencana," kata Kepala Dinas Penerangan Koarmatim Letkol Laut Yayan Sugiana, di Surabaya, Sabtu malam.

Kapal bernomor lambung 818 dari jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) itu bertolak dari Manokwari, Jumat (8/10) malam, dan diperkirakan Sabtu sore bantuan tersebut sudah didistribusikan untuk para korban banjir bandang di Wasior.

Bantuan Presiden itu dikirim dari Jakarta melalui Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, dengan menggunakan pesawat Hercules tujuan Manokwari. Dari Manokwari menuju Wasior diangkut KRI Kalakay.

Bantuan sebanyak enam ton itu terdiri atas pakaian anak-anak dan dewasa, selimut, mi instan, biskuit, ikan kalengan, susu, dan beras.

"Sebenarnya jumlah bantuan Presiden itu mencapai 30 ton, namun yang terangkut Kalakay hanya enam ton," kata Yayan.

Selebihnya, sebanyak 22 ton masih berada di gudang menunggu KRI Kalakay kembali dari wasior.

Pihak Koarmatim mendapatkan informasi dari Jakarta, masih ada dua ton bantuan Presiden yang diterbangkan dari Bandara Halim Perdana Kusuma menuju Manokwari, Sabtu siang.

Selain Kalakay, Koarmatim juga mengerahkan tiga KRI lainnya untuk menangani korban bencana di Wasior, yakni KRI dr Soeharso-990, KRI Teluk Ende-517, dan KRI Fatahilah-361.

KRI dr Soeharso yang berfungsi sebagai rumah sakit apung akan memberikan pelayanan medis terhadap korban bencana. Kapal itu sudah berpengalaman menjalankan misi kemanusiaan di sejumlah lokasi bencana di Indonesia.

Sementara itu, KRI Teluk Ende merupakan jenis "landing ship tank" (LST) yang digunakan untuk mengangkut personel, bahan bantuan, dan peralatan berat lainnya untuk membantu pemulihan sarana dan prasana pascabencana.

Sedangkan KRI Fathilah yang merupakan jenis korvet bertugas untuk melaksanakan pengamanan di sekitar lokasi bencana.

Saat ini KRI dr Soeharso bersiap meninggalkan Pangkalan Koarmatim, Surabaya, sedangkan KRI Teluk Ende dan KRI Fatahilah sudah berada di perairan wilayah timur Indonesia.(*)
(T.M038/S018/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010