Yogyakarta (ANTARA News) - Pameran seni rupa karya empat perupa, Mintaraga, Rujiman, Yudhi Riswanto, dan Zuliyanto, bertajuk "Peta Buta" merupakan presentasi perjalanan mereka dalam menyusuri bidang seni selama sekian tahun.

"Masing-masing perupa menafsirkan peta buta menurut karakter mereka dalam berkarya. Mereka akan kuat dan mampu dalam melakukan ekspedisi peta buta," kata pengamat seni rupa Yaksa Agus di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, bekal pengetahuan dan pengalaman selama singgah di beberapa komunitas, pandai menjaga hubungan, komunikasi dengan jaringan dan relasi didukung kemampuan yang memadai tentunya mereka siap melakukan ekspedisi.

"Empat perupa yang tergabung dalam Kelompok Tapak dan anggota komunitas Paguyuban Persatuan itu sudah saling mengenal, sehingga memudahkan mereka untuk berkomunikasi dalam mengekspresikan karyanya," katanya.

Ia mengatakan, karya Mintaraga menonjolkan goresan kuas sebagai pencapaian artistiknya yang diperkuat kontur hitam yang tegas yang menandakan kekuatan pilihan hidupnya. Hal itu menunjukkan kekuatan hasrat Mintarga untuk terus berkarya.

Rujiman seolah-olah mengajak penikmat seni untuk sejenak tunduk ke bawah untuk melihat karyanya yang mengangkat pemandangan kehidupan ikan yang tampak dari atas.

Yudhi Riswanto menampilkan karyanya yang terkesan garang, kuat, dan jantan, yang cukup kuat dengan pilihan warna dan gaya ekspresi.

Zuliyanto menampilkan kepolosan yang tergambar dalam karyanya yang cenderung naif dan tanpa bebas dalam mengungkapkan bahasa visualnya.

Pameran bersama yang baru pertama kali diselenggarakan Kelompok Tampak itu digelar di Galeri Biasa Yogyakarta hingga 1 Nopember 2010.
(B015*V001/M008)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010