Tasikmalaya (ANTARA News) - Warga Kampung Cikareo, Desa Batu Sumur, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, korban rumahnya yang berada di lahan tanah labil hingga menyebabkan amblas, meminta kepada pemerintah untuk segera direlokasi.

Warga setempat Supriatna, korban rumahnya yang berada di dataran tanah amblas, Minggu, menyatakan siap meninggalkan rumah yang sudah puluhan tahun ditempatinya jika pemerintah menyediakan lahan untuk membangun rumah baru.

Keberadaan tanah amblas itu, kata dia membuat warga Kampung Cikareo khawatir jika suatu saat akan amblas dan menghancurkan rumah ketika sedang ditempati.

Apalagi ketika hujan deras melanda kawasan tersebut, kata

Supriatna penduduk yang menempati 34 rumah di kampung tersebut terpaksa mengungsi ke tempat bangunan madrasah atau masjid yang dinilai aman untuk menyelamatkan diri.

"Kalau hujan besar kami terpaksa harus mengungsi ke tempat aman, semua barang berharga dan perabotan rumah kami tinggalkan semua," kata Supriatna.

Ia berharap pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya segera menyediakan lahan untuk relokasi, karena penduduk Kampung Cikareo selama musim hujan terus dihantui rasa ketakutan rumah akan ambruk.

Menurut dia warga masih kebingungan harus pindah kemana, karena tidak memiliki lahan tanah untuk membangun rumah baru.

"Harapan warga hanya kepada pemerintah, karena sebagian besar warga tidak memiliki lahan yang aman untuk membangun rumah baru," katanya.

Sementara itu tanah di Kampung Cikareo, tampak dibeberapa lokasi retak-retak dan terancam akan terjadi longsor. Sebagian warga yang rumahnya berada di lahan terancam amblas sudah mengosongkan rumahnya.

Selain itu, sebagian warga lain terpaksa harus pindah dan merobohkan rumahnya sendiri karena sudah membangun rumah baru di tanah yang aman serta menumpang di rumah saudara yang tidak terancam tanah amblas.(*)

(U.KR-FPM/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010