Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta mengatakan kecil kemungkinan pembalakan liar menjadi penyebab banjir bandang di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat.

"Menurut hemat saya penyebab banjir bandang awalnya karena intensitas hujan yang sangat tinggi," kata Gusti di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan, berdasarkan perbandingan citra satelit antara tahun 2000 dan 2009 menunjukkan bahwa tutupan lahannya hanya berubah satu persen.

"Selain itu, perlu diketahui bahwa hutan di Wasior adalah cagar alam sehingga sangat dijaga dan diawasi dengan ketat sehingga kecil kemungkinan ada kegiatan hak penguasaan hutan di sana," katanya.

Dia mengakui, tidak tertutup kemungkinan adanya penebangan pohon, namun tidak dalam skala besar atau dilakukan oleh individu, bukan perusahaan besar.

Dia menambahkan, sebelum banjir bandang, gempa pernah mengguncang wilayah tersebut sehingga kondisi tanahnya menjadi labil sehingga struktur tanah berubah dimana sebagian diantaranya menutupi aliran sungai sampai akhirnya air menguap.

"Karena itu, ini merupakan pengaruh alam, kalaupun ada tanah terbuka namun sedikit sekali dan tidak terlalu signifikan," katanya.

Data terakhir yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan korban tewas mencapai 145 orang dan luka 185 orang.

Korban luka dirawat di RSUD Manokwari, RS Angkatan Laut Manokwari dan RSUD Nabire.

Sementara itu, berdasarkan hasil kunjungan Menko Kesra dan Mensos pada Sabtu (9/10) diketahui bahwa kondisi Wasior pascabanjir sangat memprihatinkan dan dipenuhi bebatuan, kayu dan lumpur.(*)

W004/R010/AR09

Pewarta: NON
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010