Jakarta (ANTARA News) - Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengimbau parlemen Indonesia bisa membangun hubungan baik dengan parlemen Malaysia sebagai bagian dari upaya peningkatan hubungan persahabatan kedua negara.

"Hubungan persahabatan antara dua negara serumpun Malaysia dan Indonesia sangat penting, karena hubungan kedua negara ini hendaknya tidak hanya diserahkan kepada pemimpin negara," kata Anwar Ibrahim di Gedung DPR RI, di Jakarta, Selasa sore.

Anwar Ibrahim mengunjungi DPR RI dan diterima oleh Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso di ruang kerjanya

Anwar mmengingatkan mengenai pentingnya hubungan baik parlemen Indonesia melalui persahabatan dengan parlemen Malaysia.

Anggota Parlemen Malaysia ini juga mengingatkan, organisasi kemasyarakatan di Indonesia turut membangun persahabatan dengan organisasi kemasyarakatan di Malaysia, sehingga hubungan persahabatan antara Malaysia dan Indonesia juga terbangun hingga pada tataran masyarakat.

"Kami mewakili partai mendukung perubahan ke arah demokrasi. Sudah saatnya parlemen kedua negara menjalin kerja sama secara khusus untuk memperbaiki dan menegakkan hubungan persahabatan antara kedua negara," katanya.

Anwar menambahkan, parlemen Malaysia juga turut bertanggungjawab jika hubungan antara Malaysia dan Indonesia menjadi tegang.

Menurut dia, tanggung jawab parlemen adalah mencari jalan dan memberi solusi pada pejabat dan rakyat agar tidak memunculkan wacana permusuhan.

"Hubungan diplomatik dan kerja sama antara kedua negara harus berdasarkan pandangan tanpa membesarkan perbedaan politik dan sistem pemerintahan," katanya.

Anwar juga menegaskan, dirinya akan mendukung hubungan diplomatik dan kerja sama yang baik di antara kedua negara agar selalu kondusif.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso, mengatakan, parlemen Indonesia dan Malaysia telah sepakat membentuk kaukus bersama untuk menjembatani dan memperkuat hubungan antara kedua parlemen dan pemerintahan yang sering mengalami ketegangan.

Dalam memperkuat hubungan Indonesia dan Malaysia, menurut dia, Anwar Ibrahim adalah tokoh parlemen di garis oposisi yang menyampaikan komitmen untuk selalu menjaga hubungan baik kedua negara.

"Saya berharap agar kaukus bersama ini dapat menyelesaikan masalah-masalah sensitif seperti perlakuan semena-mena terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) serta meredam arogansi pejabat Polisi Diraja Malaysia yang sering membuat suasana menjadi tegang," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Priyo dan Badan Kerja sama Antar Parlemen DPR RI menitipkan beberapa hal yang sensitif terkait nasionalisme bangsa Indonesia, seperti perlakuan Polisi Diraja Malysia (PDRM) terhadap TKI agar parlemen Malaysia memberikan perhatian signifikan.

Priyo juga menitipkan soal perbatasan, hubungan antarmasyarakat melalui parlemen atau lembaga kemasyarakatan, serta masalah bilateral yang masih harus diperbaiki.

"Saya minta agar kaukus bersama ini juga bisa membuat parlemen Malaysia memberikan perhatian yang signifikan dan menggunakan pengaruhnya terutama agar TKI mendapatkan hak dan perlindungan sesuai hukum di Malaysia," katanya.(*)
(T.R024/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010