Padang (ANTARA News) - Rencana pelaksanaan Kongres Kebudayaan Minangkabau (KKM) akhirnya diundur menjadi pertengahan November 2010 mendatang sesuai hasil dari kesepakatan musyawarah pra kongres yang diselenggarakan di Auditorium gubernur Sumbar, Selasa.

"Kongres ini tetap diselenggarakan setelah kita mendapat masukan dan arahan dari pak Hasan Basri Durin dan bapak gubernur. Namun jadwalnya diundur dari sebelumnya," kata Sekretaris Panitia Pengarah, Farhan Muin di hadapan forum.

Pelaksanaan KKM yang digagas organisasi Gebu Minang, semula dijadwalkan pada 30-31 Oktober 2010, tetapi salah satu kesimpulan dari musyawarah pra Kongres mesti ditunda tetapi tidak lewat November.

Rencana KKM pada 2010 menimbulkan pro dan kontra, karena sejumlah elemen di Sumbar, Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM), Bundo Kanduang, MUI, budayawan dan elemen lainnya, di antara alasannya khawatir akan mencabut akar budaya Minangkabau dan memecah antara perantau dan daerah.

Kendati, adanya pro kontra sebagian elemen dan perantau Minang di sejumlah daerah, tetap berkeinginan digelarnya KKM karena untuk kebaikan Sumbar di masa mendatang.

Kesimpulan pra KKM, menghasilkan beberapa point, seperti menerima usulan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno untuk mengundur jadwal pelaksanaan kongres.

Selanjutnya, memberi kesempatan kepada gubernur untuk mengadakan pendekatan kepada pihak-pihak kontra/menentang diselenggarakannya KKM.

Keputusan untuk penundaan pelaksanaan KKM disetujui sekitar 160 peserta yang ditandatangi dari sembilan perwakilan yang hadir, hanya satu orang yang tidak setuju dari para undangan.

Mantan Gubernur Sumbar, Hasan Basri Durin yang hadir dalam pra KKM itu mengatakan keputusan akhir dari pra KKM itu tetap dilakukan, karena semuanya berangkat dari niat baik.

"Saya sarankan moderator untuk menjalankan usulan gubernur, beliaulah yang akan mempertemukan beberapa perwakilan, baik yang pro mau pun yang kontra. Dengan begitu akan ada jalan terbaik," kata Hasan.

Menurut Hasan, masalah pro dan kontra terhadap pelaksanaan KKM itu, ibarat "benang kusut" yang sulit ditemukan ujungnya.

Oleh karena itu, panitia yang ada sekarang membuat kepanitiaan baru, yang melibatkan orang kampung dan perantau dan diberi kepercayaan untuk menyusun pelaksanaan KKM secara bersama-sama.

"Saya berharap tidak ada yang kehilangan muka dan menghilangkan muka orang lain dalam kongres ini. Karena kongres ini, kita harapkan mampu melahirkan sesuatu yang bisa dibanggakan Minangkabau di masa mendatang," katanya.

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno saat membuka pra kongres itu, mengatakan tidak akan memihak kepada pihak-pihak pro maupun kontra tetapi hanya sebagai memfasilitasinya dalam penyelenggaraan KKM.

Jadi, kepada panitia diharapkan untuk membicarakan hal-hal yang dipermasalahkan sehingga terjadinya bisa ditemukan jalan keluar atas pro dan kontra, sehingga baru dilanjutkan pelaksanaan KKM.

Menurut gubernur, orang Minang adalah orang yang suka mengeluarkan pendapat, setiap pendapat yang disampaikan mesti dihargai tetapi kesimpulannya harus disesuaikan dengan kesepakatan.

Pra KKM itu berlangsung selama lima jam lebih itu, sempat memanas karena perbedaan pendapat, bahkan saling beradu argumentasi untuk tetap dilanjutkan KKM. (SA/K004)

Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010