Paris (ANTARA News) - Permintaan minyak di negara-negara ekonomi maju (OECD) secara mengejutkan menguat pada kuartal ketiga, sehingga mendorong Badan Energi Internasional (IEA) pada Rabu (13/10) menyerukan untuk menaikkan perkiraan permintaan minyak tahun ini dan berikutnya.

Permintaan minyak global akan meningkat tahun ini 300.000 barel per hari menjadi 86,9 juta barel per hari (MBPD), dan dengan jumlah yang sama tahun depan menjadi 88,2 juta barel per hari, merupakan kenaikan tahunan berturut-turut sebesar 2,5 persen dan 1,4 persen, demikian laporan AFP.

Proyeksi baru memperhitungkan proyeksi pertumbuhan global diperbaharui dan ditingkatkan oleh Dana Moneter Internasional, yang memperkirakan ekonomi tahun ini akan berkembang "mengesankan 4,7 persen" dan tahun depan 4,2 persen.

Jika pertumbuhan ekonomi global hanya 3,0 persen tahun depan, permintaan minyak dunia akan menjadi 87,1 juta barel per hari, karena negara-negara berkembang akan menanggung beban kegiatan ekonomi yang lebih lemah, sehingga dalam hal penggunaan minyak jauh lebih rendah."

Badan Energi Internasional menempatkan permintaan minyak negara anggota OECD tahun ini di 45,8 juta barel per hari, naik sebesar 320.000 bph atau 0,7 persen dari 2009.

Pada 2011, permintaan OECD "diperkirakan berlanjut ke penurunan struktural yang lembut," jatuh 290.000 barel atau 0,6 persen.

Untuk negara-negara di luar wilayah OECD, permintaan total ditempatkan pada 41,2 juta barel per hari pada 2010 untuk kenaikan sebesar 1,8 juta barel per hari atau 4,7 persen, "cepat mendekati rekor sejarah yang tercapai pada 2004."

Untuk 2011, tingkat pertumbuhan akan lambat menjadi naik sebesar 1,5 juta barel per hari atau 3,7 persen.

Data dari China menyatakan bahwa permintaan minyak "melonjak sebesar 8,5 persen" pada Agustus dalam basis 12-bulan, lebih dari dua kali lebih cepat pada Juli ketika tanda-tanda perlambatan tajam

menyebabkan beberapa pengamat untuk berpikir bahwa perubahan besar sedang berlangsung.

Data untuk Agustus "menunjukkan bahwa pemerintah China bertekad untuk merancang bangun pelembutan, dan bukan ke arah sebuah pendaratan yang keras," kata IEA.

Pasokan minyak global pada September turun 150.000 bph dari Agustus karena berkurangnya produksi non-OPEC tapi naik 1,5 juta barel per hari pada perbandingan 12-bulan.

Perkiraan persediaan tahun depan dari negara-negara di luar 12-negara Organisasi Negara Pengekspor Minyak akan naik 150.000 bph menjadi 53,1 juta barel per hari, mencerminkan peningkatan produksi di Amerika Serikat, Kanada dan China.

Pasokan dari OPEC meningkat sebesar 40.000 barel per hari pada September.

Permintaan untuk minyak OPEC naik menjadi 29,8 juta barel per hari pada kuartal ketiga dari 29 juta barel pada kuartal kedua "setelah revisi permintaan yang besar," kata IEA.

Ramalan permintaan minyak OPEC tahun depan meningkat 10.000 barel per haru menjadi 29,3 juta barel per hari.

Pada September, produksi oleh anggota OPEC tidak termasuk Irak turun 150.000 bph menjadi 26,77 juta barel per hari.

"Akibatnya, tingkat kepatuhan relatif terhadap pengurangan produksi yang ditargetkan meningkat menjadi 54 persen bulan lalu dibandingkan dengan 50 persen pada Agustus. Kelompok sekarang memompa 1,93 juta barel per hari di atas tingkat target 24,845 juta barel per hari."

IEA mengatakan bahwa kepatuhan oleh anggota OPEC dengan target yang ditetapkan pada Januari 2009 "telah menurun secara signifikan tahun ini," dengan Nigeria menunjukkan "nol kepatuhan."

Uni Emirat Arab menunjukkan tingkat kepatuhan tertinggi pada 90 persen.

Beberapa menteri OPEC mengatakan sebelum pertemuan OPEC pada Kamis bahwa "sesuai dengan target yang ada" akan menjadi agenda, IEA mengatakan.

Pada Agustus, jumlah minyak yang dipertahankan dalam persediaan industri di OECD meningkat sebesar 15,8 juta barel menjadi 2,79 miliar barel, tingkat tertinggi selama 12 tahun, perkiraan IEA memperlihatkan.
(Uu.A026/A011/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010