Palu (ANTARA News) - Tim SAR gabungan polisi, TNI, PNS dan masyarakat, Kamis pagi menemukan lagi satu korban longsor di lokasi perkebunan sawit PT Agro Nusa Abadi (ANA) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Selasa (12/10).

"Barusan satu korban longsor ditemukan atas nama Awi (24), warga Dusun Bungini," kata Kapolsek Petasia AKP Muhammad Djaman kepada ANTARA Palu per telepon dari lokasi longsor, Kamis.

Djaman mengatakan, korban Awi ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tertimbun longsor pada Kamis sekitar pukul 09.30 Wita.

Menurut dia, jenazah korban Awi yang berhasil dievakuasi dari lokasi longsor saat ini berada di ruang jenazah RSU Kolonodale untuk dibersihkan.

"Setelah dimandikan, pihak keluarganya akan membawa jasad Awi ke Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan untuk dimakamkan dengan menggunakan mobil melalui jalur Soroako, Kabupaten Luwu Timur," katanya.

Dengan ditemukannya satu korban itu, kata Djaman, saat ini tim SAR yang sebagian besar berasal dari jajaran kepolisian tinggal mencari satu korban lagi yang diperkirakan masih tertimbun yakni bernama Aep.

Sebelumnya, tim SAR menemukan satu korban longsor bernama Maman pada Rabu sore dalam keadaan meninggal dunia. Dengan demikian, korban tewas pada musibah itu sudah berjumlah 12 orang.

Untuk memaksimalkan upaya pencarian, pihak perusahaan PT.ANA mengerahkan lima alat berat jenis excavator untuk melakukan penggalian.

Areal timbunan longsor di lokasi bencana tersebut mencapai sekitar satu hektare dengan ketebalan timbunan mencapai 10 meter lebih, sehingga pencarian cukup sulit.

Musibah tanah longsor itu menimbun puluhan karyawan yang sedang beristirahat makan siang di barak usai menggali material pasir-batu (sirtu) untuk menimbun jalan dalam kompleks perkebunan sawit.

Selain menewaskan 12 orang, satu hilang dan 18 luka-luka, longsoran juga menimbun tujuh buah truk dan sebuah excavator milik perusahaan serta enam barak pekerja perusahaan tersebut.

Lokasi kejadian berada cukup jauh dari permukiman penduduk sehingga tidak ada warga desa setempat yang menjadi korban dalam musibah tersebut.
(ANT-106/B010)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010