Sumenep (ANTARA News) - Anggota DPR Roy Suryo mengingatkan para orang tua untuk mengawasi anak yang sering memanfaatkan teknologi internet.

"Perlu pengawasan bukan berarti internet harus dijauhi. Internet itu tetap memiliki manfaat yang banyak dan orang tua harus senang jika anaknya bisa internetan," kata Roy Suryo di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sabtu malam.

Pengawasan perlu dilakukan, kata dia, karena teknologi internet bila disalahgunakan dan membawa petaka.

"Oleh karena itu, para orang tua harus bisa internetan supaya mengetahui dampak negatifnya dan selanjutnya mengawasi anaknya guna memastikan tidak terkena dampak dari teknologi internet," kata Roy.

Salah satu bentuk pengawasan adalah selalu mendampingi anak jika sering internetan di warung internet.

"Jangan sampai anak memanfaatkan internet untuk hal-hal buruk seperti janjian dengan orang tak kenal maupun buka situs porno. Namun, sekali lagi, jangan sampai melarang anak memanfaatkan internet," katanya.

Roy mengatakan, penggunaan internet akan berdampak positif atau negatif tergantung niat penggunanya.

"Dalam konteks ini, peran orang tua untuk memantau sekaligus mengawasi anaknya yang memanfaatkan internet wajib dilakukan guna mencegah terjadinya hal-hal tak diinginkan," katanya menegaskan.

Roy Suryo berada di Sumenep tepatnya di Lapangan Desa Paberasan, Kecamatan Kota, untuk menghadiri pegelaran seni tradisional dalam rangka penyebaran informasi publik yang digagas Badan Informasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi.

Dalam kegiatan tersebut, Roy Suryo dan anggota DPR lainnya, Effendy Choirie, sempat berdialog interaktif dengan sejumlah penonton.

"Jangan jadi orang tua yang `gagap teknologi`. Pahami internet supaya bisa memberikan pemahaman yang benar sekaligus mengarahkan anak berinternet untuk tujuan positif, seperti mencari referensi untuk tugas sekolah," kata Choirie menambahkan.

Pegelaran seni tradisional yang digagas Badan Informasi Publik tersebut menampilkan ludruk "Rukun Kemala" dari Desa Kalianget Barat, Kecamatan Kalianget. (DYT/K004)

Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010