Banda Aceh (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa dari Universitas Jabal Ghafur (UNIGHA) Sigli, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, melakukan aksi unjuk rasa ke DPR Aceh mendesak dewan mengambil alih kampus untuk menyelesaikan konflik internal yayasan dan pihak kampus.

Koordinator aksi Faisal Rizal di Banda Aceh, Selasa mengatakan, akibat konflik internal di tubuh yayasan, ribuan mahasiswa tidak bisa melakukan kegiatan kuliah, karena dosen yang tidak masuk dan ketiadaan kepemimpinan di kampus.

"Akhirnya kami menyegel kampus, sebagai aksi protes terhadap permasalahan yang tak kunjung selesai ini," jelas Faisal, usai melakukan orasi di halaman kantor DPRA.

Sebelumnya, sebut Faisal, mahasiswa juga sudah minta Pemkab Pidie membantu menyelesaikan kisruh yang terjadi di yayasan kampus UNIGHA, namun setahun sudah berlalu, permasalahan ini tak juga kunjung selesai.

Mirisnya lagi, kata Faisal, sebanyak 500-an lulusan Universitas Jabal Ghafur hingga saat ini tidak bisa mengantongi ijazah, karena tidak ada tanda tangan rektor dan stempel kampus.

"Akibatnya lagi, mereka ditolak mentah-mentah oleh setiap lembaga ketika para lulusan ini mengajukan lamaran kerja, karena para alumni ini belum mengantongi ijazah," jelasnya.

Selain itu, kisruh di tubuh yayasan, juga menghambat proses akreditasi dan perpanjangan izin operasional status bagi fakultas dan jurusan dalam administrasi Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis).

"Oleh karenanya kami meminta pihak dewan di propinsi segera membentuk pansus untuk membantu menyelesaikan kasus ini, agar mahasiswa bisa kembali kuliah," sebut Faisal.

Sementara itu, Ketua DPRA Hasbi Abdullah, mengaku akan mencoba membicarakan persoalan yang dihadapi oleh Kampus Jabal Ghafur, sehingga permasalahan bisa diselesaikan dan mahasiswa bisa kembali belajar dengan nyaman.

Akhir tahun 2009, yayasan menetapkan Dr Hasballah M Saad sebagai pejabat sementara Rektor Universitas Jabal Ghafur.

Hasbalah M Saad sendiri juga merupakan pengurus yayasan kampus Jabal Ghafur.

Pengurus yayasan kampus Jabal Ghafur, masih bersilang pendapat akan permasalahan kepengurusan dan pengelolaan kampus yang berlokasi di Kabupaten Pidie ini. (ANT-140/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010