Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak akan berdialog dengan para pengunjuk rasa maupun memberikan pernyataan untuk merespons aksi yang digelar memperingati satu tahun pemerintahannya pada periode kedua.

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, mengatakan, Presiden sudah percaya kepada masyarakat yang dinilai semakin cerdas serta sudah mempercayakan pengelolaan situasi oleh aparat keamanan.

"Presiden tidak akan terprovokasi, Presiden tidak akan terpancing," ujarnya.

Meski demikian, menurut Julian, Presiden juga memerintahkan Kapolri agar tidak menganggap enteng situasi di lapangan dan menurunkan personel dalam jumlah yang cukup guna mengantisipasi segala kondisi yang mungkin bisa terjadi.

"Kalau jumlahnya sedikit itu kurang efektif yang perlu dijaga," ujarnya.

Pada Rabu, Presiden menggelar agenda internal di Istana Negara. Baru pada pukul 17.00 WIB Presiden dijadwalkan menerima tim sepakbola junior Indonesia yang dilatih di Milan di halaman tengah Istana Negara.

Sedangkan pada pukul 20.00 WIB Presiden dan Ani Yudhoyono akan menghadiri peringatan ulang tahun Partai Golkar di Kemayoran.

"Yang jelas Presiden menjalankan aktivitas pemerintahan dari Istana Negara, tetap menjalankan memimpin jalan pemerintahan dari Istana," kata Julian.

Presiden, lanjut Julian, memandang rencana unjuk rasa dipusatkan di Istana Negara sebagai hal yang wajar dalam iklim demokratis untuk menyalurkan aspirasi.

Menjelang tengah hari, belum tampak massa pengunjuk rasa di sekitar kawasan Istana Negara yang disiram hujan.

Namun, tidak seperti hari-hari biasanya, para wartawan yang bertugas di lingkungan Istana Kepresidenan diingatkan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres) yang bertugas agar tetap berada dalam ruang wartawan.

Beberapa juru kamera yang mengambil gambar suasana di luar ruang wartawan sempat mendapatkan teguran dari Paspamres agar kembali ke ruang wartawan.
(D013/A041)

Pewarta: NON
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010