Samarinda (ANTARA News) - Puluhan demonstran di Samarinda, Kalimantan Timur, terlibat bentrok dengan polisi saat berlangsung aksi unjuk rasa memperingati satu tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)- Boediono di depan kampus Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Rabu sore.

Aksi saling lempar batu dan balok antara mahasiswa dan polisi sempat menjadi perhatian warga yang melintas di Jalan Juanda.

Polisi yang berupaya menghalau demonstran masuk ke dalam kampus, mendapat perlawanan sengit mahasiswa.

Bahkan, mahasiswa yang sudah terdesak hingga ke dalam kampus, terus melakukan perlawanan dengan melempari polisi dengan batu dan balok.

Beberapa perwira polisi yang mencoba masuk ke dalam kampus untuk menenangkan mahasiswa justru diusir keluar.

Mengantisipasi terjadinya bentrok fisik, puluhan polisi terlihat langsung ditarik mundur dari depan kampus Universitas 17 Agusstus 1945 Samarinda.

Namun, aksi mahasiswa tidak berhenti sampai disitu.

Mereka kemudian mengamuk dan memaksa Rektor Untag Samarinda, Eddy Soegiharto, membuat pernyataan terkait penyerangan polisi hingga ke halaman kampus.

"Saya tetap memberi apresiasi kepada kalian dalam menyampaikan aspirasi tetapi tentunya harus dilakukan secara tertib dan aman. Mengenai tindakan polisi masuk ke dalam kampus, memang tidak tepat tetapi masalah itu juga harus dilihat dari kacamata hukum," ungkap Rektor Untang Samarinda itu kepada mahasiswa.

Hingga Rabu petang, situasi di Kampus Untag Samarinda terlihat sudah mulai kondusif.

Namun, Rabu malam beberapa mahasiswa Untang Samarinda terlihat masih berkumpul di dalam kampus mereka.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan mahasiswa Untag Samarinda, memperingati satu tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)- Boediono awalnya berlangsung tertib.

Mereka menggelar aksi unjuk rasa di depan kampus dengan cara berorasi sambil membakar ban bekas di tengah jalan di salah satu jalur Jalan Juanda.

Namun, aksi mulai memanas ketika mahasiswa memblokade kedua jalur jalan di depan kampus mereka.

Peringatan polisi agar aksi tersebut dilakukan dengan tidak memblokir kedua jalur Jalan Juanda itu, tidak diindahkan mahasiswa.

Akibatnya, polisi langsung menghalau demonstran ke dalam kampus hingga akhirnya mendapat perlawanan. (ANT/K004)

Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010