Tanjungpinang (ANTARA News) - Partai Demokrat menyatakan masyarakat Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau tidak mudah dihasut atau terpengaruh dengan isu penggulingan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ketua Partai Demokrat Bintan Apri Sujadi, yang juga Wakil Ketua DPRD Bintan, Rabu, mengatakan, masyarakat setempat tidak melakukan aksi demonstrasi sehubungan dengan 100 hari masa kepemimpinan Presiden Yudhoyono.

"Masyarakat Bintan itu kritis dan tidak mudah terprovokasi oleh kepentingan politik tertentu yang ingin menjatuhkan Presiden Yudhoyono," ungkapnya.

Berbagai elemen masyarakat di Bintan menyadari di balik kritikan kelompok tertentu di Jakarta terdapat kepentingan politik untuk menggulingkan Presiden Yudhoyono. Kritikan tersebut tidak berdampak positif bagi pemerintahan jika disampaikan secara anarkis dan juga tanpa disertai solusi.

"Kritik yang baik itu harus disertai solusi," ujarnya.

Partai Demokrat, menurut dia, tidak alergi terhadap kritikan yang diberikan oleh berbagai pihak. Namun kritik yang disampaikan melalui aksi unjuk rasa itu harus didasari kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan kelompok tertentu.

Kritikan yang dilakukan tanpa didasari solusi berpotensi menimbulkan masalah baru, apalagi dilaksanakan secara anarkis dan tidak santun.

"Jangan mengatasnamakan rakyat jika aksi dilakukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu," katanya.

Ia mengatakan, presiden merupakan lambang negara, yang sudah seharusnya dihormati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Kelompok yang tidak menghormati presiden dapat dikategorikan menghina negara.

"Presiden Yudhoyono cukup demokratis dan menghormati setiap kritikan yang disampaikan masyarakat terhadap dirinya. Karena itu, sampaikanlah kritikan itu dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya. (ANT/K004)

Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010