Mamuju (ANTARA News) - Jalur trans Sulawesi kembali terputus akibat longsor yang terjadi di sekitar pegunungan jembatan Bolong, Desa Simboro, sekitar 18 kilometer dari Kota Mamuju, Sulawesi Barat.

Yusuf salah satu warga yang terjebak longsor kepada Antara dari lokasi kejadian via telpon di Mamuju, Rabu, malam, melaporkan, longsor yang di kawasan pegunungan jembatan Bolong terjadi sekitar pukul 21.30 Wita, akibat hujan yang mengguyur kota Mamuju selama empat jam.

Menurutnya, longsor ini menyebabkan kendaraan roda dua dan empat dari dua arah yang berlawanan menumpuk hingga sepanjang lebih satu kilometer.

"Puluhan kendaraan baik dari dua arah yang berlawanan masih terisolir karena seluruh badan jalan masih tertutup timbunan tanah, batu maupun pohon akibat longsor ini," kata dia.

Dikatakannya, hingga saat ini upaya pemerintah setempat untuk mengerahkan alat berat ke lokasi kejadian belum ada, sehingga masyarakat yang terjebak longsor ini harus rela menunggu hingga jalan trans Sulawesi ini kembali normal.

Ia mengatakan, para pengguna jalan yang akan melintasi jalur trans Sulawesi ini harus rela bersabar lebih lama karena tak ada jalan alternatif untuk mengalihkan kendaraan ke jalur lain karena jalan tersebut hanya satu-satunya jalan penghubung yang dapat dilalui kendaraan.

"Kondisi di lokasi longsor semakin memiriskan hati karena hujan kembali turun. Kami khawatir akan terjadi longsor pada titik yang berbeda atau tempat kendaraan terjebak dalam musibah longsor ini," jelasnya.

Dia berharap, pemerintah kabupaten Mamuju segera mengerahkan alat berat untuk menyingkirkan tanah timbunan, batu yang menempel di tengah jalan ini.

"Kalau masih menunggu hingga pagi, maka kami pasti kelaparan dalam jebakan longsor ini karena di tempat musibah jauh dari pemukiman penduduk," pungkasnya.

Sebelumnya, jalur trans Sulawesi ini juga sempat mengalami musibah longsor sehingga menyebabkan pengguna jalan terjebak selama enam jam di daerah Salutambung, kecamatan Malunda, Kabupaten Majene sekitar 80 kilometer dari kota Mamuju.

Longsor yang terjadi di Malunda itu akibat terjadinya pengerukan gunung untuk dilakukan pelebaran jalan terjadi pada pagi, Rabu sekitar pukul 08.00 Wita dan telah dapat dilalui setelah alat berat menyingkirkan tanah longsor tersebut.  (ACO/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010