Jakarta (ANTARA News) - Rekening tidur (dormant account) sejak awal tahun 2010 yang tercatat di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) turun 23,07 persen atau sebanyak 90.000 dari total yang ada, saat ini tercatat sebanyak 301.270.

Direktur KSEI, Sulistyo Budi, saat sosialisasi kartu Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes) di Medan, Kamis, mengatakan, hal itu tidak lepas dari adanya peraturan KSEI yang akan memberikan biaya pemeliharaan (denda) bagi sub rekening efek yang tidak bergerak dalam waktu 6 bulan.

"Kalau memang mereka (investor) tidak mau bermain di pasar modal, tentunya akan berfikir dua kali untuk melakukan hal itu (membuka rekening). Jadi, kemungkinan hanya tinggal satu atau dua buah rekening `dormant` saja yang tersisa" ujarnya.

Ia mengatakan, ke depan pihaknya akan terus mencari langkah baru dalam menekan keberadaan jumlah dormant account di KSEI.

Menurut dia, kemungkinan untuk itu dihapus semua
sangatlah tidak mungkin.

"Karena hitungan kita itu kan per enam bulan. Jika enam bulan sejak Januari- Juni 2010 berhasil kita hapuskan semua, siapa yang bisa menjamin jika enam bulan berikutnya (Juli-Desember) tidak akan ada lagi `dormant account`. Oleh karena itu, kita akan terus melakukan pemantauan (review) secara berkala," ujar Sulistyo.

Sebelumnya, pihak KSEI telah meminta pemegang sub account yang dianggap sebagai dormant account menutup rekeningnya. Jika tidak ditutup pemegang rekening diwajibkan membayar biaya pemeliharaan terhadap rekening itu.

Dalam daftar biaya layanan KSEI disebutkan, setiap "dormant account" akan dikenakan biaya pemeliharaan sebesar Rp1 juta per bulan.

Biaya pemeliharaan, lanjut dia, akan ditagih per bulan dan dihitung secara proporsional dengan periode sub rekening efek yang dinyatakan sebagai "dormant account".

"Filosofi dari penerapan itu adalah pasar modal kita terjaga dari tindakan yang tidak bertanggung jawab karena penggunaan "dormant account" tersebut. Sedangkan untuk biaya pemeliharaan, nilainya tidak terlalu materiil (signifikan) buat kita," kata Sulistyo.  (ZMF/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010