Sleman (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta siap menghadapi kemungkinan terburuk dari peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang statusnya telah meningkat menjadi siaga.

"Saat ini kami juga terus melakukan persiapan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi," kata Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu, saat memantau Kawasan Rawan Bencana (KRB) III di desa Kepuharjo, Cangkringan, Jumat.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabuopaten Sleman Taufik Wahyudi, mengatakan telah melakukan berbagai sosialisasi penanggulangan bencana Gunung Merapi ini.

"Sejak aktivitas Gunung Merapi meningkat kami telah melakukan sosialisasi penanggulangan bencana khusunya di KRB III merapi," katanya.

Ia mengatakan, 4.000 ribu warga Sleman di tiga kecamatan masuk KRB III Gunung Merapi.

"Saat ini sekurangnya telah siap delapan barak yang dibangun khusus untuk keperluan pengungsian. Selain itu juga telah siap dipergunakan sekitar 12 lokasi pengungsian lainnya, yang berupa balai desa atau gedung-gedung sekolah yang akan dialihfungsikan," katanya.

Taufik mengatakan, memang saat ini tempat-tempat tersebut masih kekurangan fasilitas dapur umum, sumber air bersih dan fasilitas MCK. "Dalam waktu dekat ini kami akan segera melengkapinya," katanya.

Ia mengatakan, mulai hari ini peralatan-peralatan dapur umum sudah dikirimkan ke lokasi-lokasi tersebut.

"Kami juga sudah menyediakan 45 ribu masker khusus antidebu, yang akan dibagikan ke masyarakat begitu aktivitas Merapi meningkat lagi," katanya.(*)

ANT/AR09

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010