Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengingatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk tidak mempertahankan menteri-menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II yang tidak cakap.

"Menteri-menteri yang tidak naik kelas agar jangan dipaksakan naik kelas karena akan menjadi beban Presiden," kata Anas pada diskusi "Dialektika: Evaluasi Satu Tahun Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono" di Gedung DPR, Jakarta, Jumat.

Anas menjelaskan, menteri-menteri di kabinet adalah pembantu pesiden yang membantu Presiden, bukan malah menjadi beban Presiden.

Menurut dia, saat ini adalah momentum tepat untuk mengevaluasi kinerja satu tahun pemerintahan sekaligus kinerja menteri-menteri di kabinet.

Namun Anas tidak bisa menyebutkan siapa menteri yang naik kelas dan tidak, karena menurutnya itu prerogatif Presiden.

"Tentu saya tidak punya rapor yang komprehensif, karena Presiden yang memiliki rapot tersebut. Namun secara moral, publik punya harapan besar agar yang menteri-menteri yang memimpin kementerian membantu Presiden adalah orang-orang yang cakap dalam bekerja," ujar Anas

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam ini menilai kinerja umum pemerintah sudah baik dan banyak prestasi yang telah dicapai, namun kelemahannya komunikasi ke publik kurang optimal.

Karena itu, kata dia, pemerintah perlu meningkatkan peran kehumas dan pencitraan inerja pemerintah.

"Saat ini komunikasi dan pencitraan pemerintah terhadap publik masih lemah," katanya.(*)

R024/AR09

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010