Yogyakarta (ANTARA News) - Setiap instansi harus melakukan koordinasi terkait dengan peningkatan status Gunung Merapi dari waspada menjadi siaga, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Saya telah memberikan arahan agar instansi di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman berkoordinasi untuk kesiapan penanggulangan bencana Merapi," katanya di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, Pemprov DIY dalam penanggulangan bencana Merapi telah menyiapkan dana tak terduga yang bisa digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan untuk berbagai keperluan.

Pemprov DIY juga melakukan koordinasi dengan Pemkab Sleman terutama dalam perbaikan sarana dan prasarana evakuasi warga.

"Dana tak terduga setiap saat bisa keluar jika dibutuhkan, karena memang disiapkan untuk bencana apa pun. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab Sleman dalam penanggulangan bencana Merapi," katanya.

Namun demikian, kewenangan untuk menentukan langkah apa yang akan ditempuh berada di Pemkab Sleman. Dalam hal ini, yang penting sudah disiapkan beberapa hal seperti permukiman dan kelengkapan, termasuk jalur evakuasi juga diperbaiki.

Ia mengatakan, Gunung Merapi diperkirakan tidak akan meletus, tetapi hanya erupsi atau meleleh. Lelehan material vulkanik itu diperkirakan mencapai jarak 6-8 kilometer dari puncak gunung.

"Selama ini Merapi tidak pernah meletus, hanya meleleh, yang radiusnya kira-kira 6-8 kilometer dari puncak. Hal itu yang membuat masyarakat di sekitar Merapi sulit diminta untuk mengungsi," katanya.

Ia mengatakan, hingga kini pihaknya belum memberikan imbauan kepada masyarakat agar mengungsi. Petugas masih menunggu perkembangan lebih lanjut termasuk belajar dari pengalaman dan karakter warga di sekitar Merapi yang sulit untuk diminta mengungsi.

"Kami lihat kondisinya seperti apa. Jika lahar itu hanya di atas lalu meleleh turun tidak sampai permukiman, ya siapa warga yang mau mengungsi. Mereka justru malah takut jika barangnya hilang, sehingga kami menunggu perkembangannya sambil melakukan persiapan," katanya. (*)

(L.B015*H008/BP004/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010