Semarang (ANTARA News) - Masyarakat Jawa Tengah diimbau tetap mewaspadai curah hujan tinggi hingga awal Februari 2009 meskipun dalam beberapa hari terakhir cuaca panas.

Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Stasiun Klimatologi Semarang, M. Chaeran di Semarang, Kamis, mengatakan terjadinya cuaca panas beberapa hari ini tidak hanya terjadi di wilayah Jateng saja, tetapi juga di sebagian wilayah Jabar dan Jatim.

Menurut dia, hal tersebut disebabkan adanya tekanan rendah di posisi selatan Pulau Sumatera sehingga banyak awan yang semestinya bergerak dari Sumatera ke Jawa hingga ke wilayah Timur dan Australia tertarik ke titik tersebut.

"Di situ, juga terjadi dipole mode. Dengan demikian, di atas Pulau Jawa, awannya hanya sedikit karena ketarik ke arah selatan Pulau Sumatera semua. Kalaupun ada hujan sangat kecil dan biasanya hanya muncul pada malam hari," katanya.

Meskipun terjadi cuaca cukup panas beberapa hari ini, katanya, kecepatan angin di Laut Jawa masih kencang, yakni berkisar antara 15-20 knot. Gelombang di Laut Jawa juga masih tinggi.

Menurut dia, hal itu dipengaruhi adanya pergerakan arus dari ekuator menuju subtropis bagian selatan, tepatnya di 15 derajat lintang selatan sehingga tetap memicu munculnya gelombang tinggi. "Untuk itu, nelayan juga kita imbau tetap waspada," katanya.

Prakiraan BMG, katanya, dalam waktu beberapa hari lagi hujan akan kembali turun deras. Hal ini disebabkan musim hujan belum usai dan puncaknya akan berlangsung hingga awal Februari 2009.

"Bisa jadi hujan akan lebih deras. Dengan cuaca panas beberapa hari ini juga mengakibatkan penguapan lokal sehingga menambah jumlah curah hujan yang akan turun," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009