Sleman (ANTARA News) - Pemerintah pusat akan mendukung biaya dan kebutuhan yang diperlukan dalam menghadapi situasi tanggap darurat bencana Gunung Merapi. "Pemerintah akan beri bantuan untuk tanggap darurat bencana Gunung Merapi ini, untuk besarannya belum dapat kami pastikan, karena setiap daerah besarannya berbeda-beda," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Posko Utama Penanggulangan Bencana Kabupaten Sleman di Pakem, Senin malam.

Menurut dia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga terus memantau perkembangan situasi di lapangan terutama setelah menerima pemberitahuan bahwa Gunung Merapi statusnya dinaikkan dari Siaga menjadi Awas.

"Tadi sebelum berangkat ke luar negeri, beliau memesankan secara khusus meminta saya agar terus memantau kondisi di lapangan, juga segera memberikan bantuan-bantuan yang diperlukan untuk menghadapi kondisi tanggap darurat ini," katanya.

Ia mengatakan, presiden bahkan juga mengutus Wakil Presiden Boediono untuk datang ke Yogyakarta Selasa (26/10) untuk juga memantau perkembangan terkini yang terjadi.

"Wapres juga akan membawa bantuan yang diperlukan, sebagai bukti bahwa pemerintah mendukung langkah-langkah yang dilakukan pemerintah daerah selama periode tanggap darurat ini," katanya.

Agung mengatakan, pihaknya belum bisa menyebutkan berapa jumlah dana yang akan diserahkan ke pemerintah daerah dalam menghadapi kemungkinan bencana Merapi.

"Pasti pemerintah pusat akan memberikan bantuan dana baik itu untuk periode tanggap darurat maupun untuk kebutuhan-kebutuhan setelah itu," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya juga yakin bahwa pemerintah daerah dapat melaksanakan tugasnya dalam menghadapi kemungkinan bencana ini, dan pemerintah pusat tentunya akan membantu segala kebutuhan yang diperlukan.

"Pemerintah pusat tentunya akan menyalurkan dana melalui semua jalur yang ada, yang pasti harus dijaga adalah transparansinya, nantinya pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi akan mengumumkan secara terbuka dana-dana yang diterimanya, baik itu dari pemerintah maupun dari sumbangan masyarakat," katanya.
(V001/R010)

Pewarta: NON
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010