Padang (ANTARA News) - Sejumlah SPBU di Kota Padang, Sumatra Barat, pascagempa berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR), mulai diserbu warga.

Pantauan ANTARA, Senin malam pukul 23:56 WIB, SPBU di kelurahan Ranah Kecamatan Padang Selatan, tampak antri puluhan kendaraan roda dua dan roda empat, untuk mendapatkan bahan bakar kendaraan.

"Kami sengaja mengisi bahan bakar karena khawatir kemungkinan terjadi sesuatu yang buruk pascagempa ini," kata Anto (34), warga Kelurahan Ranah Kecamatan Padang Selatan.

Warga lainnya, Rusli (50), juga mengatakan hal serupa, bahwa dirinya mengisi bahan bakar untuk berjaga-jaga, sewaktu-waktu mobilnya dibutuhkan untuk mengungsi.

Di SPBU lainnya, di Kelurahan Koto Kaciak, tampak pula puluhan sepeda motor mengantri untuk mendapatkan bahan bakar. Ketika diwawancara ANTARA, Tomi (21) mengatakan, dirinya terpaksa mengantri karena takut terjadi kelangkaan BBM.

"Seperti pengalaman tahun lalu, pascagempa 30 September 2009, kebanyakan SPBU kehabisan stok BBM, karena habis diburu warga," katanya sambil gemetar.

Kebanyak, warga terlihat cukup kuatir akibat pemberitaan terkati potensi stunami yang dipublikasikan media melalui BMKG.

"Kami takut jika pemberitaan tentang isu gempa besar yang berpusat di Mentawai, yang santer di media massa, terjadi pada malam ini," kata Ida, sambl merangkul anaknya saat membeli BBM di SPBU di Kelurahan Koto Kaciak itu.

Mereka mengharapkan, agar media memberi informasi yang jelas agar tidak menimbulkan kecemasan di masyarakat.

"Kami harapkan media memberi informasi yang paling tepat sehingga kami tahu harus berbuat apa," kata mereka. (ANT-143/K004)

Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010