Mogadishu (ANTARA News/AFP) - Bajak laut Somalia melepaskan tembakan ke arah helikopter anti-perompakan, yang menyulut pembalasan yang menewaskan sedikitnya empat orang di sebuah desa pesisir kecil, kata saksi mata kepada AFP, Senin.

Perompak di desa Labad di sepanjang pantai utara Somalia pada Minggu malam menembaki sebuah helikopter tidak teridentifikasi yang datang dari sebuah kapal perang yang berpatroli di perairan sekitar negara Tanduk Afrika tersebut.

"Beberapa teman kami yang mempersiapkan serangan dekat Labad diprovokasi oleh sebuah helikopter militer milik pasukan internasional yang melanggar perairan kami dan mereka menembakinya, namun helikopter itu balas menembakkan satu rudal yang menewaskan empat orang yang mencakup nelayan," kata Abdi Yare, seorang pemimpin perompak kepada AFP melalui telefon.

Rudal-rudal itu menghantam sebuah karang dan meledak, yang mengakibatkan kematian mereka. Tiga orang lain terluka dalam insiden tersebut," tambahnya.

Para sesepuh suku juga mengkonfirmasi peristiwa itu.

Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu sejak 2008.

Kapal-kapal perang asing berhasil menggagalkan sejumlah pembajakan dan menangkap puluhan perompak, namun serangan masih terus berlangsung.

Sedikitnya 27 kapal asing dan 485 pelaut masih ditahan perompak, kata Ecoterra, sebuah LSM yang mengawasi kegiatan martim di kawasan tersebut.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja.

Angka tidak resmi menunjukkan 2009 sebagai tahun paling banyak perompakan di Somalia, dengan lebih dari 200 serangan -- termasuk 68 pembajakan yang berhasil -- dan uang tebusan diyakini melampaui 50 juta dolar.

Perompak menyerang lebih dari 130 kapal dagang pada tahun itu, atau naik lebih dari 200 persen dari serangan tahun 2007, menurut Biro Maritim Internasional.

Kelompok-kelompok bajak laut Somalia, yang beroperasi di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa, memperoleh uang tebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden.

Patroli angkatan laut multinasional di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Eropa dengan Asia melalui Teluk Aden yang ramai tampaknya hanya membuat geng-geng perompak memperluas operasi serangan mereka semakin jauh ke Lautan India.

Dewan Keamanan PBB telah menyetujui operasi penyerbuan di wilayah perairan Somalia untuk memerangi perompakan, namun kapal-kapal perang yang berpatroli di daerah itu tidak berbuat banyak, menurut Menteri Perikanan Puntland Ahmed Saed Ali Nur.

Pemerintah transisi lemah Somalia, yang saat ini menghadapi pemberontakan berdarah, tidak mampu menghentikan aksi perompak yang membajak kapal-kapal dan menuntut uang tebusan bagi pembebasan kapal-kapal itu dan awak mereka.

Perompak, yang bersenjatakan granat roket dan senapan otomatis, menggunakan kapal-kapal cepat untuk memburu sasaran mereka.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut. (M014/K004)

Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010