Akibatnya, penanganan COVID-19 di kota ini cukup berat, sebab pejuang garda terdepan yakni tenaga kesehatan di daerah ini banyak yang terjangkit COVID-19.
"Bahkan sebagiannya ada yang gugur," tuturnya.
Untuk memaksimalkan penanganan COVID-19 di rumah sakit dan di puskesmas, pihaknya telah merekrut sebanyak 47 tenaga kesehatan, khusus perawat untuk RSUD Sultan Suriansyah.
Baca juga: Disdik Banjarmasin resmi hentikan PTM karena status PPKM level 4
Baca juga: Banjarbaru dan Banjarmasin siap terapkan PPKM level IV
"Karena RSUD Sultan Suriansyah menambah 75 tempat tidur untuk pasien COVID-19 hingga hingga total menjadi 125," tuturnya.
Selain itu, ada tambahan satu dokter dan 10 bidan untuk ikut menangani pasien COVID-19 ini.
Dia menyatakan, sebagian besar tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 ini melakukan isolasi mandiri.
"Kita harapkan dalam satu dua pekan ini akan banyak yang sembuh hingga kembali bisa membantu penanganan pasien COVID-19 yang makin banyak harus dirawat," tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi menyatakan dari 26 puskesmas di kota itu, sebanyak 15 tenaga kesehatannya harus isolasi mandiri karena terpapar COVID-19.
Banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 ini membuat pihaknya terkendala meningkatkan pelacakan penularan di masyarakat.
"Tapi kita bersyukur dapat bantuan sekitar 104 orang yang akan bertugas di lapangan untuk pelacakan penyebaran COVID-19 ini, mereka akan bertugas di 52 kelurahan," ujarnya.*
Baca juga: Golkar Kalsel menggelar vaksinasi massal COVID-19
Baca juga: Bertambah 156, kasus positif COVID-19 Banjarmasin tembus 10 ribu lebih
Pewarta: Sukarli
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2021