Padang (ANTARA News) - Tim kedua evakuasi bantuan kemanusian pascagempa Mentawai, dari Pemerintah Provinsi Sumbar yang terdiri atas tim SAR, Tagana, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar yang direncanakan berangkat malam ini, membawa lebih kurang 200 kantong mayat, sebagai langkah antisipatif dari korban tewas akibat tsunami yang melanda Kawasan Kepulauan Mentawai, pascagempa berkekuatan 7,2 SR, kemarin malam.

"Ratusan kantong mayat itu, dijadwalkan dibawa Rabu (27/10) dini hari, untuk mengevakuasi korban, terkait ditemukannya ratusan mayat akibat tsunami di Mentawai," kata Koordinator Tim Tagana Sumbar, Adrizal Sasra, di Padang, Selasa.

Menurut Adrizal, jumlah rombongan yang berangkat berjumlah 33 anggota masing-masing 10 dari tagana, 13 dari SAR dan 10 orang dari BPBD Sumbar dan 10 wartawan dari media cetak dan elektronik.

Selain itu, tim juga membawa persedian makan bagi korban, seperti makan siap saji dan akan mendirikan dapur umum.

"Tim juga membawa enam ton beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak tsunami di Mentawai itu," kata Adrizal.

Setibanya di lokasi bencana, kata Adrizal, tim akan menyurvei lokasi, mengumpulkan data-data yang diperlukan, mendirikan dapur umum untuk kebutuhan makanan masyarakat yang mengungsi, mengevakuasi korban yang ditemukan dan akan mencari korban-korban yang masih hilang akibat tsunami itu.

Ia menambahkan, berkemungkinan kebutuhan makanan bisa bertambah karena semakin bertambahnya jumlah warga yang mengungsi.

"Kami akan melakukan semua upaya sesuai dengan prosedur tetap dalam penanggulangan bencana dan untuk peningkatan kebutuhan baik makanan ataupun lainnya akan dikoordinasikan lebih lanjut kepada BPBD Sumbar," katanya.

Terkait keberangkatan tim ke lokasi bencana, ia akan mengkoordinasikan dengan BPBD Sumbar dan instansi terkait agar tim dapat berangkat secepatnya ke Mentawai.  (ANT-143/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010