Pekalongan (ANTARA News) - Etape lima Speedy Tour d`Indonesia 2010 dari Semarang menuju Yogyakarta dibatalkan berkaitan dengan erupsi Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (26/10).

Keputusan itu diperoleh setelah Direktur Perlombaan, Chief Commissaire, manajer tim serta pihak terkait melakukan pertemuan untuk memutuskan kelanjutan dari etape V.

"Etape V terpaksa kami batalkan mengingat kondisi Gunung Merapi," kata Direktur Perlombaan Panny Tanjung di Pekalongan, Rabu.

Menurut dia, sebagai gantinya pihaknya tetap akan melakukan seremonial pemberangkatan pembalap. Kemudian di beberapa kilometer setelah Semarang pembalap akan diangkut dengan kendaraan ofisial.

Menjelang DIY, kata dia, seluruh pembalap akan kembali melakukan perlombaan hingga finis di Yogyakarta. Hal itu dilakukan untuk menghormati Pengprov ISSI Yogyakarta yang telah menyiapkan perangkat perlombaan.

"Tetap ada finis. Tapi kami tetap menghormati pihak sponsor dan pengprov ISSI Yogyakarta," kata Panny yang juga ketua PB ISSI itu.

Pada etape V yang menempuh jarak 168,8 km itu seharusnya seluruh pembalap dari 19 tim baik dari dalam dan luar negeri akan melalui lereng Gunung Merapi tepatnya di wilayah Selo Boyolali, Jawa Tengah.

Di wilayah itu sebetulnya akan diperebutkan predikat raja tanjakan (King of Mountain) tepatnya di tempatnya di Flying Fox di KM 84 dan di Monumen PKK KM 89,1 yang semuanya berada di wilayah Selo (lereng Gunung Merapi red).

Dengan batalnya etape V ini bisa dipastikan pada Speedy Tour d`Indonesia 2010 tidak akan menobatkan sang Raja Tanjakan (kaos polkadot) yang pada balapan sebelumnya direbut Mehdi Sohrabi dari Tabriz Petrochemical Team (TPT) Iran.

Saat ini Speedy Tour d`Indonesia 2010 memasuk etape IV dari Pekalongan menuju Semarang sejauh 101,5 km dan mengambil start di Halaman Kantor Walikota Pekalongan.
(B016/B010)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010