Nganjuk (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nganjuk, Jawa Timur, merawat tiga warga yang terkena luka bakar akibat ledakan tabung elpiji ukuran 3 kilogram di Kelurahan Begadung, Kecamatan / Kabupaten Nganjuk.

"Kondisi mereka masih harus menjalani perawatan intensif. Mereka menjalani rawat inap, karena tubuh mereka terbakar," kata Kepala ruang Bugenvil RSUD Nganjuk Andri Wicaksono di Nganjuk, Rabu.

Ia mengatakan, tiga pasien yang dirawat tersebut adalah Sumini (40) warga Desa Bulu Putren, Kecamatan Sukomoro, Subari (40) dan Nabila (4) Putrinya, warga Lingkungan Kalianyar Kelurahan Begadung, Kecamatan / Kabupaten Nganjuk.

Ketiga korban tersebut kondisinya cukup parah. Beberapa anggota tubuh, seperti kedua tangan, kaki, serta wajah terbakar. Saat ini, mereka masih ditempatkan di ruangan khusus, untuk pemulihan.

Andri sendiri mengatakan, luka bakar yang diderita pasien tersebut tergolong berat. Korban Sumini menderita luka bakar sekitar 35 persen. Ia terluka di kedua tangan, kaki, serta wajah.

Sementara itu, untuk pasien Subari dan Nabila kondisi luka bakarnya hanya 1 persen, sehingga hanya menjalani rawat jalan.

"Dari tiga korban, yang lukanya cukup serius daripada dua lainnya adalah Sumini. Ia menderita luka bakar hingga 35 persen, sementara dua lainnya satu persen. Mereka menderita luka bakar di bagian kaki kiri dan sebagian wajah, sehingga diperbolehkan menjalani rawat jalan," katanya mengungkapkan.

Walaupun kondisi kedua pasien, Subari dan Nabila lebih baik daripada Sumini, Andri mengaku untuk saat ini masih merawat mereka. Rumah sakit ingin mengetahui perkembangan mereka, sehingga jika diperbolehkan pulang tidak terlalu mengkhawatirkan.

Musibah ledakan tabung elpiji ukuran 3 kilogram bantuan dari pemerintah terjadi di Kelurahan Begadung Kecamatan / Kabupaten Nganjuk, menimpa sebuah warung nasi pecel milik pasangan suami istri Sahid Efendi (42) dan Azim (38), Selasa (26/10) kemarin.

Informasi yang dihimpun, ledakan itu terjadi sesaat setelah Sahid mengganti tabung elpiji. Regulator kompor itu ternyata bocor, sesaat setelah tabung diganti.

Sahid merasa khawatir dengan bocornya tabung tersebut dan meminta bantuan Subari, tetangga sekaligus tukang servis elpiji yang kebetulan sedang berada di dekat warungnya. Sayangnya, kebocoran itu terus membesar, kendati pemilik sudah memasukkan tabung ke dalam bak air.

Di dalam bak air pun, gas dari tabung itu tetap saja keluar. Di saat yang sama, istri Sahid, pemilik warung sedang menyalakan api memasak lauk pauk, sehingga musibah kebakaran itu terjadi.

Api langsung menyambar ketiga korban, Sumini, Subari, dan Nabila. Gadis berusia empat tahun itu ikut tersambar api, ketika ia berada di warung, ikut dengan ayahnya, Subari.

Sumini sendiri ditemui di rumah sakit mengaku sudah didatangi pihak Pertamina. Mereka juga memberikan bantuan untuk berobat, walaupun tidak banyak sekitar Rp500 ribu.

"Pihak pertamina juga sudah datang, mereka memberikan bantuan berobat. Namun, saya merasa trauma dengan kejadian ini," kata Sumini dengan masih menahan sakit. (ANT-073/K004)

Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010