Yogyakarta (ANTARA News) - Para pengungsi korban bencana Gunung Merapi di sejumlah barak pengungsian Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, membutuhkan makanan untuk bayi dan anak-anak bawah lima tahun.

"Mereka mengeluh kekurangan bahan makanan untuk bayi dan balita karena bantuan yang diterima selama ini lebih banyak untuk kalangan dewasa," kata petugas barak pengungsian Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Supriyadi, Jumat.

Padahal, menurut dia, bayi dan balita yang ikut mengungsi di barak pengungsian jumlahnya cukup banyak. Namun, jumlah makanan untuk mereka tidak mencukupi sehingga terpaksa diberi makan untuk kalangan dewasa.

Ia mengatakan banyak bayi dan balita yang mengonsumsi makanan yang bukan khusus untuknya sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu pencernaan mereka.

"Kondisi itu dikhawatirkan akan menyebabkan gangguan kesehatan pada bayi dan balita. Bayi dan balita mempunyai makanan khusus dan harus dibedakan dengan makanan orang dewasa," katanya.

Menurut dia, kondisi tersebut diperkirakan terjadi di seluruh barak pengungsian. "Oleh karena itu, kami berharap para donatur melakukan survei terlebih dulu sebelum memberi bantuan bagi para pengungsi," katanya.

Kondisi yang sama juga terjadi di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan. Para pengungsi di barak pengungsian tersebut juga mengeluh kekurangan bahan makanan untuk bayi dan balita.

Menurut petugas barak pengungsian Glagaharjo, Purnama, di barak tersebut terdapat puluhan bayi dan balita yang membutuhkan makanan yang khusus untuk mereka. Selama ini bantuan yang diterima lebih banyak bahan makanan untuk orang dewasa.

"Kondisi itu menyebabkan bayi dan balita di barak pengungsian tersebut trerpaksa diberi makanan untuk orang dewasa. Kami berharap para pemberi bantuan juga memberikan bahan makanan untuk bayi dan balita," katanya.
(.B015*V001/M008)

Pewarta: NON
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010