Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia mencatat pada minggu ketiga Oktober ini aliran modal asing kembali masuk ke dalam sistem keuangan Indonesia sehingga meningkatkan net kepemilikan asing, khususnya pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Negara (SBN).

Kepala Biro Humas Bank Indonesia (BI) Difi A Johansyah di Jakarta, Jumat, mengatakan pada pekan ketiga sampai 22 Oktober terjadi arus masuk modal asing sebesar Rp1,56 triliun seiring tingginya penempatan asing pada SUN dan SBI yang masing-masing meningkat sebesar Rp1,71 triliun dan Rp0,72 triliun.

Dengan demikian, kata Difi, pangsa SBI asing pun kembali meningkat dari 31,50 persen menjadi 32,25 persen, sementara pangsa SUN asing meningkat dari 30,12 persen menjadi 30,25 persen.

Adapun pasar saham domestik selama sepekan, kata Difi, mencatat adanya net jual saham oleh asing sebesar Rp0,86 triliun dengan transaksi asing yang mencapai 27,09 persen dari total transaksi saham.

BI juga mencatat operasi moneter pada minggu laporan mengalami net kontraksi sehingga posisi piranti operasi moneter per 22 Oktober naik sekitar Rp10,5 triliun menjadi Rp426,0 triliun.

Kenaikan posisi operasi pasar terbuka (OPT) disebabkan oleh kenaikan ekses likuiditas terutama bersumber dari aliran masuk uang kartal dan transaksi BI.

Suku bunga rata-rata harian PUAB berada pada level 5,62 persen terutama disebabkan ketersediaan likuiditas jangka pendek yang cukup besar sementara permintaannya terbatas.

Potensi likuiditas besar, operasi moneter net kontraksi karena terdapat tambahan likuiditas dari aliran masuk uang kertas dan transaksi BI lainnya. Hal tersebut mendorong peningkatan penempatan dana di BI, posisi piranti operasi moneter naik Rp10,5 triliun.(*)
(T.D012/A023/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010