Padang (ANTARA News) - Anak-anak korban gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, memasuki hari ke empat pasca bencana mulai terserang penyakit gatal-gatal, infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA serta demam.

Data Posko Tanggap Darurat di Kecamatan Sikakap, Mentawai, Jumat malam, menyebutkan banyak anak-anak di pengungsian terserang penyakit gatal-gatal, ISPA dan demam.

Arnalia, salah satu petugas posko tanggap darurat di Sikakap ketika dikonfirmasikan, membenarkan anak-anak sebagian sudah terserang penyakit demam, gatal-gatal dan ISPA.

Penyakit yang menyerang tak hanya terhadap anak-anak, tetapi juga kaum ibu-ibu dan pengungsi dewasa serta masyarakat yang di Sikakap.

Bahkan, tambahnya, ada ibu-ibu yang histeris dan pingsang karena anak-anak, suami dan anggota keluarganya meninggal dihantam gelombang tsunami yang terjadi pada Senin sekitar pukul 21.40 WIB.

Menurut dia, banyak anak-anak dan pengungsi yang dewasa terserang penyakit, karena ada sebagian korban tsunami lama terdampar menjelang dievakuasi.

Kondisi itu, dampak korban sebagian banyak terminum air laut sehingga berdampak kepada fisiknya selama di pengungsian.

Kini, katanya, korban yang selama dari gulungan gelombang tsunami masih berada di pengungsian pada wilayah perkampunya --ke arah perbukitan.

Data hingga hari keempat pasca tsunami, tambahnya, jumlah korban meninggal dunia sudah tercatat 408 orang ditemukan mayatnya. Korban yang sudah ditemukan sebagian besar sudah dikuburkan.

Sementara itu, korban yang masih diduga hilang tercatat 303 orang, mengalami korban luka-luka berat terdata 270 orang, dan luka ringan 142 orang.

"Korban yang luka-luka berat dan ringan sudah dievakuasi ke posko pengobatan di Puskesmas dan rumah ibadah di Sikakap. Meskipun sudah ada posko pengobatan tetapi masih dibutuhkan bantuan," kata perempuan tiga anak itu. (SA/K004)

Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010