Surabaya (ANTARA News) - Pencarian terhadap dua bocah yang tenggelam di Kalimas Ketabang Kali, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu sore, dihentikan sementara.

Kapolsek Genteng Komisaris Polisi Fadli Widianto mengatakan, usaha pencarian selama lebih dari tiga jam yang dilakukan petugas belum membuahkan hasil, dan belum ditemukan tanda-tanda apa pun.

"Hasilnya masih nihil. Karena kondisi yang sudah malam dan semakin derasnya air sungai maka pencarian diputuskan untuk dihentikan dan dilanjutkan Minggu (31/10) besok, mulai pukul 08.00 WIB," ujarnya.

Tim "Rescue" dari Detasemen Brimob A Polda Jatim dibantu Tim Badan SAR Nasional melakukan pencarian korban menggunakan perahu karet dan penyelaman. Namun, sampai menjelang malam, korban tetap belum bisa ditemukan.

"Besok petugas akan kembali dan mencarinya lagi. Kita juga meminta bantuan dan melibatkan pihak TNI AL dengan harapan kedua korban bisa segera ditemukan," tukas mantan Exim Satuan Pidana Ekonomi (Satpidek) Ditreskrim Polda Jatim tersebut.

Terkait pemeriksaan terhadap saksi - saksi, sampai saat ini polisi hanya bisa memintai keterangan beberapa rekannya yang sebelum kejadian bermain bermain bersama kedua bocah malang itu. Sedangkan, kata Fadli, pihak keluarga korban belum bisa dimintai keterangannya karena masih dalam keadaan "shock".

"Orang tua dan keluarga korban masih belum bisa diminta datang ke Mapolsek. Sebab mereka masih bingung dan shock. Kami memakluminya, dan jika sudah tenang semuanya, polisi akan memintau keterangan," jelas Fadli.

Sebelumnya, dua bocah berusia 11 tahun, masing-masing Dicky Auren dan Arif Rahman Hakim, keduanya warga Jalan Kapasari Surabaya, tenggelam saat ingin berenang, tepatnya di bawah patung Suro dan Boyo.

Kedua korban bersekolah di SDN Kapasari III, dan sama-sama duduk di kelas VI. Mereka sebelumnya berniat main di arena "skater" yang berada tepat di samping sungai.

Keluarga mereka pun nekat mencebur dan mencari sendiri tanpa bantuan peralatan apapun. Achmad Syahrul, salah satu rekan korban mengaku sudah memperingatkan keduanya untuk segera menjauh dari bibir sungai dan kembali bermain, namun keduanya tetap tak mau beranjak.

(ANT-165/C004/S026)

Pewarta: NON
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010