Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 86 pebalap yang mampu finis di etape VII di Surabaya, Minggu (31/10), berebut menjuarai etape VIII Speedy Tour d`Indonesia (TDI) 2010 dari Surabaya menuju Jember, Senin.

Pada etape VIII ini pebalap dari 19 tim baik dari dalam dan luar negeri ini akan menempuh jarak 192,1 km atau jalur terpanjang kedua setelah etape II dari Bandung menuju Cirebon sejauh 213,3 km.

Karakter etape VIII dan etape VII hampir sama yaitu didominasi dengan dataran dan jalan lurus yang cukup panjang. Kondisi akan mempermudah pebalap spesialis sprint untuk menunjukkan kemampuannya.

Di etape ini juga ada tiga titik sprint atau tempat menentukan pebalap tercepat masing-masing di depan Kantor Walikota Probolinggo atau KM 81,9, di depan Kantor Telkom Klakah atau KM 112,1 dan di depan Kantor Desa Rambipuji atau KM 169,9.

Pebalap yang saat ini memegang kaos hijau dipastikan akan mempertahankan diri di puncak klasemen agar tidak digeser oleh pebalap lain. Karena predikat pebalap tercepat ditentukan melalui titik sprint.

Hingga etape VIII, pebalap United Bike Kencana Malang, Budi Santoso masih mempertahankan diri sebagai pebalap tercepat dengan 13 pon disusul pebalap 7 Eleven Filipina, Mark John Laxer dengan 10 poin dan Ahmad Fallanie Ali dari Malaysia National Team dengan 9 poin.

"Saya harus agresif pada balapan ini. Etape ini mungkin yang terakhir untuk mengemas poin. Yang jelas saya cukup paham karakter jalan disini," kata Budi Santoso saat dikonfirmasi.

Menurut dia, dari tiga titik sprint yang ada etape ini, dirinya akan berusaha mengambil satu titik sprint. Kemungkinan besar pihaknya akan mengambil sprint ketiga yaitu di depan Kantor Walikota Probolinggo.

Ditanya karakter jalan, pebalap yang akrap dipanggil Tupo itu mengaku cukup berat, apalagi angin di sepanjang perjalanan terutama setelah Probolinggo cukup kencang sehingga butuh kerja keras untuk menjadi yang terbaik.
(B016/B010)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010