Jember (ANTARA News) - Para pebalap unggulan yang saat ini menempati papan atas klasemen sementara akan bersaing maksimal untuk merebutkan juara etape VIII Speedy Tour d`Indonesia (TDR), Selasa (2/11).

Pebalap unggulan yang akan menunjukkan kemampuan terbaiknya yaitu Herwin Jaya dari Polygon Sweet Nice (PSN) Surabaya, Budi Santoso dari United Bike Kencana Malang serta Fatahilah Abdulah dari Pengprov ISSI Yogyakarta.

"Pokoknya saya harus mampu merebut etape terakhir nanti. Saya akan habis-habisan untuk menjadi yang tercepat," kata Herwin Jaya yang juga pemegang kaos kuning atau pimpinan klasemen secara umum, di Jember, Senin.

Hingga etape VIII, Herwin Jaya mampu membukukan catatan waktu 22.01.03 atau lebih sedikit 14 detik dibandingkan dengan pebalap unggulan lainnya Fatahilah Abdulah yang membukukan catatan waktu 22.01.17.

Menurut dia, selain akan lebih agresif pihaknya juga akan tetap mengandalkan kerjasama tim. Karena tanpa bantuan rekan satu timnya peluang untuk menjadi yang tercepat lebih susah. Apalagi tim lain juga terus memberikan tekanan yang lebih kuat.

"Peluang untuk menjadi yang terbaik tinggal besok, Selasa (2/11). Karena untuk balapan cretarium di Bali tidak masuk dalam penilaian. Jadi saya harus mewapadai pebalap terdekat," katanya menambahkan.

Kewaspadaan Herwin Jaya memang tidak salah. Jika lengah dietape terakhir atau IX ini maka predikat yang disandang sebagai puncak klasemen bisa lepas. Fatahilah Abdulah yang memiliki waktu tercepat kedua siap untuk merebutnya.

"Saya fokus jadi yang tercepat individu. Ini adalah peluang terbaik yang saya miliki. Jika ada kesempatan saya juga akan mengambil sprint terakhir," kata Fatahilah saat dikonfirmasi.

Pemenang etape III dan pada balapan etape IX berhak memakai kaos Merah Putih itu berharap kepada rekan satu timnya untuk membantu. Hanya saja, pihaknya tidak bisa berharap banyak karena rekan satu timnya tinggal tiga orang.

Keinginan kuat untuk memberikan yang terbaik juga akan dilakukan oleh Budi Santoso dari United Bike Kencana Malang. Pemegang kaos hijau bertekad mempertahankan diri agar tetap memakai kaos sebagai tanda pebalap tercepat dalam sprint itu.

Hingga etape VIII yang finis di Jember, pebalap yang akrap dipanggil Tupo itu mengumpulkan 16 poin. Jika mampu merebut sprint di Monumen Adipura Tabanan Bali atau KM 106,3, bisa dipastikan akan dinobatkan sebagai raja sprint Speedy Tour d`Indonesia 2010.

Tidak hanya tiga pebalap tersebut yang akan mengambil juara etape IX. Projo Waseso dari Kutai Kartanegara Team (KKT) juga menginginkan untuk menjadi yang terbaik. Disamping itu beberapa pebalap asing diantara dari Malaysia dan Filipina juga mengancam keinginan pebalap lokal.

Sementara itu manajer PSN Surabaya, Wawan Setyobudi mengaku, etape IX akan menjadi tantangan terberat bagi timnya. Selain harus mempertahankan diri kaos kuning, timnya juga harus bisa mempertahankan diri sebagai tim yang tercepat.

"Kemenangan sudah didepan mata. Namun posisi kaos kuning yang cukup rawan. Jadi harus diamankan dietape ini," katanya saat dikonfirmasi.

PSN Surabaya secara tim masih kokoh dipuncak klasemen dengan membukukan catatan waktu 65.33.23. Diposisi dua Customs Cycling Club dengan catatan waktu 65.36.20 dan posisi tiga CCN-Colossi dengan catatan waktu 65.38.15.(*)

(T.B016/007/IR009)

Pewarta: NON
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010