Padang (ANTARA News) - Sebanyak enam orang Warga Negara Asing masih dicari pihak keluarga mereka pascatsunami yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

"Enam orang asing yang masih dicari berasal dari tiga negara yaitu dua berkewarganegaraan Perancis, tiga Selandia Baru, dan satu Amerika Serikat," kata Ketua Asosiasi Kapal Selancar Sumatera Barat (AKSSB), Aim Zein.

Menurutnya, salah satu dari pihak keluarga yakni Roxane County Ex-Rullan, warga Perancis menginformasikan melalui milis kehilangan kontak setelah terjadinya Tsunami di Kabupaten Kepuluan Mentawai.

"Dalam milis tersebut Yannick Couty (33) serta Axele Madeline (31), tiba di Kepulauan Mentawai sekitar 14 Oktober untuk liburan selama 3 minggu," katanya.

Isi milis pihak keluarga yakni dua anggota keluarga saya berada di Kepulauan Mentawai saat tsunami terjadi, Yannick Couty dan Axele Madelaine, setelah itu kami tidak ada kabar sama sekali, jika Anda memiliki informasi tolong kontak saya, ujarnya.

Anggota milis lainya juga mengirimkan yakni, Irissarri Joanie, kewarganegaraan Selandia Baru, mencari putranya bernama Ryan juga ikut dua orang teman putra Irissarri Joanie

Berangkat dari Sibolga, Sumater Utara menuju Mentawai dengan menggunakan kapal kecil "Fat Cat". Terakhir dapat kontak pada 25 Oktober 2010 dari Sibolga, setelah itu Irissarri Joanie orang tua Ryan kehilangan kontak (komunikasi,red).

Sedangkan Arick Salvador, warga negara Amerika Serikat, juga dilaporkan hilang oleh keluarganya. Diduga datang sendiri ke Indonesia dilaporkan keluarga tidak pernah mengontak lagi sejak terakhir berangkat dari Jawa menuju Kepulauan Mentawai pada 14 Oktober.

"Keluarganya melaporkan ke kedutaan dan kami mendapat tembusan," kata Aim Zein.

Dia menambahkan, kita sudah menyebarkan informasi tersebut ke seluruh kapal yang tergabung dalam asosiasi dan milis lain yang berhubungan dengan bisnis surfing di Kepulauan Mentawai. Namun hasilnya nihil.

"Mereka datang ke Mentawai tidak menggunakan jasa kapal dari asosiasi kami, dengan prosedurnya meninggalkan fotokopi KTP dan paspor berikut daftar nama tamu di Syahbandar Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, ketika hendak berangkat ke Mentawai," katanya.

Tempat terpisah, Anto salah pegawai Kemenlu berada di Posko BPBD Sumbar, mengatakan, Kementerian Luar Negeri mendapatkan pesan singkat (SMS) dari Wakil Dubes Prancis, mencari dua warganya yang berada di Kabupaten Kepuluan Mentawai.

"Dua turis asal Prancis masih dicari pihak keluarga," katanya.

Dia menambahkan, turis asal Perancis tersebut berada di Kabupaten Mentawai pada 14 Oktober 2010, tapi tidak tahu dengan apa berangkatnya.

"Hingga saat ini kita masih mencari tahu dimana dua turis asal Perancis berada, pasca Tsunami Mentawai," kata Anton.(*)
(T.ANT-031/M027/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010