Boyolali (ANTARA News) - Bupati Boyolali Seno Samodro mengatakan, warga di lereng Gunung Merapi, di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mulai menyadari bahaya yang ditimbulkan akibat letusan Gunung Merapi.

"Jumlah warga yang mengungsi di Boyolali akibat bencana Merapi di luar perkiraannya," kata Bupati saat meninjau pengungsian akhir di Samiran, Selo, Boyolali, Selasa.

Menurut Seno, ada belasan ribu pengungsi di antaranya sekitar 8.000 jiwa menempati di TPA Samiran akibat bencana Merapi.

"Saya kaget jumlah pengungsi sebanyak itu. Namun, saya menyambut gembira warga sudah mulai sadar mau mengungsi demi keselamatan jiwanya. Tahun-tahun sebelumnya mereka sulit untuk mengungsi," katanya.

Seno mencatat ini adalah pertama kali dalam sejarah, warga sukarela mengungsi.

Bupati juga mengapresiasi positif pemberitaan media massa dalam menyadarkan bahaya bencana kepada masyarakat.

Menurut Bupati, penanganan pengungsi tersebut sangat penting, terutama masalah logistik tidak boleh kurang, kondisi kesehatan, dan masalah pendidikan bagi anak-anak di pengungsian.

"Kami telah melibatkan 25 satuan kerja di lingkungan pemkab untuk turun ke lapangan membantu warga di pengungsian," kata Seno.

Sementara itu titik pengungsian Boyolali meliputi Lapangan Sawangan, Kabupaten Magelang dihuni 1.500 jiwa warga Desa Tlogolele, Kecamatan Selo. Empat titik di Musuk dihuni 2.311 jiwa. (*)

B018/I007/AR09

Pewarta: NON
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010