Ende, Flores (ANTARA News) - Dua gunung api di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur yakni Gunung Iya dan Gunung Kelimutu berstatus aktif normal sehingga perlu diwaspadai, kata pengamat gunung api Wilhelmus Nggo di Ende, Rabu.

"Status ini artinya aktivitas sebagai gunung berapi berjalan normal, meskipun tidak dapat dilihat secara visual," kata Wilhelmus di Pos Pemantau Gunung Api Iya di Kelurahan Tanjung, Kabupaten Ende.

Wilhelmus dan seorang pengamat gunung api lainnya Syarif Abdul Manaf menjelaskan dari dua gunung api tersebut, Gunung Iya adalah yang paling banyak menunjukkan aktivitasnya dalam tiga bulan terakhir.

Dia mengatakan aktivitas Gunung Iya mengalami peningkatan yang ditandai dengan rekaman gempa sebanyak 73 kali dan hembusan asap dari mulut kawah setinggi 50-150 meter dari permukaan laut pada Agustus dan 83 kali pada September 2010.

Ia menguraikan dari 73 kali gempa yang terjadi pada Agustus itu empat kali terjadi gempa vulkanik dalam, tujuh kali gempa tektonik lokal, dan 62 gempa tektonik jauh.

Sementara 83 kali gempa pada September terdiri dari satu gempa vukanik dalam, delapan gempa tektonik lokal, dan 74 gempa tektonik jauh.

Menurut Wilhelmus, kondisi yang sama juga masih terjadi Oktober yang ditandai dengan 62 kali gempa, dan awal November sebanyak 5 kali gempa.

Dia mengatakan, masyarakat tidak perlu panik karena masih satu tingkat di bawah status waspada, sedang di atas waspada adalah siaga dan awas.

Gunung Iya dengan ketinggian 650 meter dari permukaan laut, meletus pertama pada tahun 1600-an dan terkahir kali pada 1969. Siklus meletus gunung ini antara 17 hingga 20 tahun.

"Sekarang sudah 41 tahun berjalan namun tidak ada letusan. Ini merupakan jangka waktu terlama sejak meletus pertama pada tahun 1.600an," kata Wilhelmus.

Saat ini tiga gunung api di Pulau Flores dilaporkan berstatus waspada yakni Gunung Egon dan Gunung Rokatenda di Kabupaten Sikka dan Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur.(*)

ANT/AR09

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010